Muhadjir Effendy Resmi Gantikan Zainudin Amali, DPR: Kalau Bisa Menpora Usianya Tak Terlalu Tua
Zainudin Amali resmi menyerahkan jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) di Kantor Kemenpora, Jakarta, pada Kamis (16/3/23).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Fikri Faqih, mewajarkan dipilihnya Muhadjir Effendy.
Baca Juga: Kunjungan ke Wilayah Papua, Muhadjir Effendy Lakukan Penyisiran Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Pasalnya, kata dia, ketika salah satu menteri di bawah koordinasi PMK mengundurkan diri, Menko yang bertanggungjawab mengisi kekosongan tersebut.
"Muhadjir ini saya kira tidak definitif ya. Karena beliau kan Plt sampai ada yang definitif. Karena kan enggak boleh sampai ada kekosongan kekuasaan, kekosongan jabatan. Nah sehingga Muhadjir ini kan menkonya. Menko kan ketika menterinya tidak ada kan dia bertanggungjawab," kata Fikri saat dihubungi, Kamis (16/3/23).
Kendati demikian, Fikri mendukung jika pengganti definitif Zainudin Amali berasal dari golongan pemuda. Pasalnya, dia menilai bahwa kementerian tersebut erat kaitannya dengan kepemudaan.
"Kelemahannya kan ini Menteri Pemuda dan Olahraga tapi kan Zainudin Amali bukan pemuda lagi, sehingga mungkin konsentrasi tentang pemuda kurang. Apalagi penggantinya pak Muhadjir Effendy. Ini kan usia biologis kan mempengaruhi pendapat, kebijakan dan sebagainya," kata dia.
Dia mengatakan, dalam proses penggodokan kebijakan, Kemenpora mestinya melibatkan para pemuda. Fikri menilai, fungsi dan tugas Menpora akan lebih efisien ketika diisi dengan figur yang memiliki usia tergolong muda.
"Sukses itu melibatkan pelaku utamanya, kalau pemuda, ya harus melibatkan pemuda. Saya sih berangan-angan kalau bisa Menteri Pemuda Dan Olahraga yang usianya juga tidak terlalu tua," katanya.
Kalau memang yang memenuhi standar Menteri Pemuda dan Olahraga berasal dari figur berumur, kata Fikri, dia meminta agar kebijakan yang dibentuk tetap melibatkan para pemuda dan atlet olahraga.
Baca Juga: Rahasia Membuat Ahok Dikalahkan, Anies Baswedan: Calonnya Muslim dan Kristen, Maka Isu Agama...
"Kalau toh misalnya karena manajerial belum memenuhi syarat, sehingga yang memenuhi syarat adalah orang yang usianya secara biologis tua, ya tetap harus melibatkan pemuda, karena ini judulnya pemuda dan olahraga," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement