Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK: Sumut Kokoh Hadapi Potensi Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi Global

OJK: Sumut Kokoh Hadapi Potensi Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi Global Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara juga mendorong pengembangan UMKM melalui pemenuhan target Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Adapun target pengembangan tersebut di antaranya pengembangan UMKM go marketplace, UMKM go cashless, fasilitasi UMKM go export, dan pemberdayaan kelompok UMKM wanita.

Pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sempat stagnan selama 2023 mulai menunjukkan peningkatan. Hingga November 2023, total DPK yang dihimpun mencapai Rp317,38 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 3,22 persen yoy. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan simpanan Deposito sebesar 6,27 persen yoy. Secara struktur, porsi jenis simpanan terbanyak terdapat dalam bentuk tabungan (43,13 persen), diikuti dengan deposito (38,34 persen), lalu giro (18,53 persen).

Baca Juga: Layani Pembayaran Uang Kuliah Tunggal di ITB, OJK Panggil Danacita

Begitu juga ketahanan modal juga tetap solid, terlihat dari rasio dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang semakin kuat menjadi 27,71 persen (Oktober 2023: 26,95 persen). Situasi ini mengindikasikan bahwa jumlah modal perbankan masih mencukupi dalam menghadapi risiko potensial.

"Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara telah menerima Rencana Bisnis Bank Umum (RBB) tahun 2024-2026 yang antara lain memuat proyeksi pertumbuhan kredit, DPK, rencana penerbitan produk dan aktivitas baru perbankan, rencana pengembangan infrastruktur teknologi informasi untuk meningkatkan layanan digital perbankan, rencana pengembangan organisasi dan SDM, serta rencana perubahan jaringan kantor," katanya.

Pengumpulan modal melalui emisi di Pasar Modal dari perusahaan yang berbasis di Sumatera Utara telah tercatat mencapai jumlah sebesar Rp4,67 triliun, melibatkan sejumlah 11 perusahaan yang melaksanakan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO), 1 perusahaan yang menerbitkan obligasi, serta 5 entitas usaha yang menjadi penerbit dalam skema pendanaan kolektif (securities crowdfunding/SCF).

Terkait dengan perkembangan emiten saham di Sumatera Utara, terdapat 1 perusahaan yang telah berhasil melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2023, sehingga meningkatkan jumlah emiten saham di Sumatera Utara menjadi 11. Ini menandai langkah positif dalam pengembangan Pasar Modal regional.

Baca Juga: Perkuat Pasar Modal, OJK Terbitkan Aturan Baru Soal Buyback Saham dan Hal Audit Utama

"OJK terus memantau perbaikan kinerja asuransi jiwa serta peningkatan rasio klaim yang menunjukkan tanda-tanda konsolidasi dalam pemasaran produk asuransi jiwa, terutama pada segmen asuransi jiwa PAYDI (Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi). OJK akan memastikan bahwa proses konsolidasi ini dijalankan secara tertib dan bahwa dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan dapat diatasi," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: