Untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, inovasi harus dikedepankan. Sebab, inovasi memang menjadi kunci untuk memasuki era industri 4.0 dan Society 5.0.
Ketua Relawan gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai, Arya Sadhana, menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara dengan populasi besar dan penetrasi teknologi pesat telah menjadi sorotan utama dalam pertumbuhan industri digital di kawasan Asia Tenggara.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pun telah menjadi katalisator bagi transformasi ekonomi, sosial, dan bisnis di tanah air.
"Karenanya, tantangan zaman now haruslah menggunakan jawaban zaman now. Untuk itu milenial dan Gen Z patut sadar bahwa kita saat ini membutuhkan pemimpin yang memiliki visi besar dan melek teknologi seperti Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka," kata Arya Sadhana.
Indonesia, menurut Arya Sadhana, memiliki potensi besar untuk maju di era modern ini. Sebab Indonesia saat ini dianugerahi dengan bonus demografi yang membuat generasi muda mendominasi pasar kerja.
Dengan karakter milenial dan Gen Z yang haus akan tantangan dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi, Indonesia diyakini memiliki jawaban menghadapi tantangan zaman. Sebagai contoh, pada industri gim, berdasarkan data Fortune Business Insight, nilai pasar gim global pada tahun 2022 sebesar USD 249,55 miliar.
Pada tahun 2023, angka tersebut tumbuh 12,9% menjadi USD 281,77 miliar dan diprediksi dapat terus meningkat pada 2030 hingga USD665,77 miliar.
"Nah potensi besar pada industri gim ini bisa digarap dengan baik oleh milenial dan Gen Z. Sebab berdasarkan data Virtual SEA, Indonesia merupakan penyumbang gim terbanyak di platform Steam se-Asia Tenggara pada Januari 2024. Sebanyak 256 gim telah dibuat oleh pengembang tanah air," kata Arya Sadhana.
"Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pun sadar benar akan potensi generasi muda Indonesia. Karena itu, keduanya mempersiapkan program Kredit Usaha Start Up dan Kredit Millennial. Dengan dorongan ini diharapkan generasi muda Indonesia mampu mengembangkan potensinya dan membawa Indonesia menuju era Emas 2045," lugas Arya Sadhana.
Tak hanya industri gim saja, perkembangan teknologi juga telah menciptakan peluang besar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berkembang pesat. Menurut laporan 'Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia' yang dirilis lembaga riset INDEF, aplikasi digital seperti media sosial dan e-commerce memiliki peran penting bagi UMKM lokal.
UMKM saat ini telah melebarkan sayapnya dengan memanfaatkan platform digital untuk berbisnis dan promosi. Ada tiga alasan utama para pelaku UMKM menerapkan digitalisasi dalam bisnisnya yakni kepraktisan berjualan secara online, exposure atau traffic yang lebih luas, dan potensi pertumbuhan bisnis yang lebih cepat.
Baca Juga: Ini Strategi Prabowo-Gibran Siapkan Generasi Muda di Tengah Era Gig Economy
Hal ini menurut Arya Sadhana tidaklah mengherankan karena peningkatan penetrasi internet di Indonesia telah menciptakan pangsa pasar yang besar bagi setiap pengusaha. Masyarakat yang semakin akrab dengan internet telah mendorong pertumbuhan e-commerce, aplikasi layanan, dan platform media sosial. Generasi muda yang aktif secara digital pun telah menjelma menjadi agen perubahan dalam mengubah pola konsumsi dan gaya hidup.
Berdasarkan laporan We Are Social pada Januari 2023 saja jumlah pengguna aktif internet di Indonesia sudah mencapai 212.9 juta atau 77 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang berada di angka 276.4 juta.
Dari jumlah tersebut pengguna media sosial di Indonesia mencapai 167 juta pengguna atau 60,4 persen penduduk Indonesia. Tak hanya itu, industri e-commerce juga telah menjadi tulang punggung perdagangan elektronik yang menyediakan platform bagi ribuan pedagang dan memberikan konsumen lebih banyak opsi dan kenyamanan dalam berbelanja.
Pertumbuhan ini juga memicu perubahan dalam rantai pasokan dan cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan yang pada akhirnya meningkatkan bisnis dan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, pertumbuhan bisnis UMKM pun menjadi niscaya.
Karenanya, Arya Sadhana lewat gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP mengajak para pemilih muda untuk memilih pemimpin yang optimis akan masa depan. Sebab generasi mudalah yang akan memegang masa depan Indonesia.
"Gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP ingin mengajak milenial dan Gen Z untuk memilah dan memilih pemimpin Indonesia yang memang memiliki visi jelas seperti Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk menghadapi tantangan zaman. Dengan cermat memilih pemimpin, masa depan Indonesia menjadi lebih terjamin," tegas Arya Sadhana.
Baca Juga: 1000 Orang Siap Temani Prabowo-Gibran, Relawan: Now or Never!
Sebab, pemimpin dengan visi yang jelas sajalah yang mampu memberi arah pada perkembangan Indonesia. Apalagi saat ini kecerdasan buatan (AI) untuk analisis data hingga Internet of Things (IoT) untuk pemantauan dan otomatisasi telah mulai diimplementasi.
Dengan pertumbuhan industri digital yang terus menerus, Indonesia berada di garis depan transformasi digital di Asia Tenggara. Pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat memiliki peran bersama dalam memastikan ekosistem digital terus berkembang, memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
"Dan hanya dengan pemimpin yang mengerti perkembangan zaman seperti Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Indonesia akan mampu menghadapi tantangan dan merangkul peluang masa depan," pungkas Arya Sadhana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement