Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Tanaman Ini Jadi Andalan Prabowo Wujudkan Swasembada Energi

Dua Tanaman Ini Jadi Andalan Prabowo Wujudkan Swasembada Energi Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam pidato inaugurasi perdananya sebagai Presiden RI, Prabowo Subianto sudah memiliki visi untuk mewujudkan swasembada energi. Adapun salah satu cara agar visi tersebut tercapai yakni dengan memanfaatkan tanaman ajaib nan potensial yang dimiliki oleh Indonesia dan bisa disulap menjadi campuran untuk Bahan Bakar Minyak (BBM).

Untuk mewujudkan visi tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyebut jika pihaknya akan menggencarkan Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk dicampurkan dengan BBM sehingga pada akhirnya bisa menekan impor BBM.

Baca Juga: Petani Sawit Jadi Tumpu Utama Industri Biodiesel Indonesia

Pemerintah, sebut Bahlil, berkomitmen bakal menggencarkan biodiesel dan bioethanol sebagai pengganti dari BBM. Menurut dia, swasembada energi bisa dicapai seiring dengan terwujudnya ketahanan energi nasional.

"Kemandirian energi kan salah satunya ada bioetanol, bioenergi, dan biodiesel. Biodiesel sekarang kita sudah B35 dan B40 sudah selesai uji coba," jelas Bahlil, dikutip Selasa (29/10/2024).

Lantas, apa saja tanaman ajaib yang dipunya Indonesia sebagai bahan baku baik untuk biodiesel maupun bioethanol?

Minyak Sawit (CPO)

Indonesia saat ini sedang berambisi untuk menggenjot penerapan campuran BBN dari minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) untuk menjadi campuran BBM jenis solar, yakni biodiesel.

Pemerintah bahkan berencana menggencarkan program BBN, khususnya program pencampuran biodiesel hingga 60% (B60) dari yang semula B35.

Bahlil Lahadalia yakin bahwa Indonesia memiliki stok sawit yang cukup sebagai bahan baku untuk pencampuran B60.

"Sekarang kan kita B40, sekarang kita akan dorong ke B50 sampai B60. Kalau ditanya bahwa itu cukup atau tidak, B35 sampai B40 itu kan kita habiskan kurang lebih sekitar 14 juta kilo liter. Nah, sementara ekspor kita kan masih banyak. Nah, kalau ditanya kapasitas CPO kita cukup atau tidak, cukup, pasti cukup," ungkap Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Selasa (29/10/2024).

Baca Juga: Petani Sawit Jadi Tumpu Utama Industri Biodiesel Indonesia

Bahlil mengaku jika pemerintah berambisi besar menuju program B50 hingga B60 dengan melihat kesuksesan program biodiesel yang sudah dijalankan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: