PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memperkenalkan varietas unggulan kelapa sawit berbasis kultur jaringan, NUSAKlon 1 dan NUSAKlon 2, yang mampu menghasilkan produktivitas minyak sawit mentah (CPO) hingga 12 ton per hektar per tahun. Peluncuran varietas ini dilakukan di Siak, Riau, dan merupakan hasil penelitian selama 18 tahun oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang berkolaborasi dengan PTPN IV PalmCo.
Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, menyebutkan bahwa varietas baru ini menjawab tantangan ketahanan pangan dan energi nasional. “Produktivitasnya jauh lebih tinggi dari rata-rata varietas yang ada, yaitu 7-8 ton per hektar. Ini akan menjadi solusi dalam mendukung ketahanan pangan dan energi Indonesia,” ujar Abdul Ghani.
Baca Juga: Lewat Intercropping, PTPN Optimalkan Lahan Sawit untuk Dukung Ketahanan Pangan
Varietas NUSAKlon memiliki banyak keunggulan, seperti pertumbuhan vegetatif seragam, kandungan minyak berkualitas tinggi, dan pelepah pendek yang memungkinkan peningkatan jumlah tanam per hektar. Wakil Menteri BUMN, Aminuddin Ma’ruf, menyatakan bahwa varietas ini memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen utama CPO global. "Dengan potensi ini, ketahanan pangan dapat diwujudkan lebih cepat," tegasnya.
Baca Juga: PTPN Group Dorong Ketahanan Pangan dengan Produktivitas Naik Hingga 45%
Selain mendukung perkebunan negara, NUSAKlon juga akan dimanfaatkan dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk meningkatkan produktivitas petani. Direktur PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyebut bahwa varietas ini akan menjadi bagian penting dari pengembangan biodiesel B-100 berbahan nabati.
“Dengan NUSAKlon, bukan hanya produktivitas yang meningkat, tetapi juga efisiensi lahan dan kualitas hasil. Insya Allah, program B-100 akan terwujud,” kata Jatmiko.
Peneliti utama, Dr. Winarna, menambahkan bahwa teknologi kultur jaringan somatic embryogenesis yang digunakan memberikan hasil luar biasa. "Varietas ini merupakan solusi untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit nasional hingga dua kali lipat dibanding varietas sebelumnya," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement