Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Market Outlook 2025 dalam Kacamata BCA: Masih Penuh Ketidakpastian, tapi Masih Ada Harapan

Market Outlook 2025 dalam Kacamata BCA: Masih Penuh Ketidakpastian, tapi Masih Ada Harapan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Awal tahun 2025 banyak hal terjadi baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Mulai dari pergantian kepemimpinan di Amerika Serikat (AS) dan Indonesia hingga potensi perang dagang AS-China masih akan turut mewarnai pergerakan pasar di tahun ini.

Chief of Economist BCA, David Sumual, menilai bahwa tahun 2025 masih akan berjalan dengan penuh ketidakpastian. Hal itu tidak lepas dari kondisi global dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS. Atas kondisi tersebut, market masih akan terpengaruh atas kebijakan dan langkah pemerintahan Trump yang masih belum bisa terbaca jelas.

Pada saat yang sama, potensi perang dagang AS dan China juga masih membayangi pergerakan pasar. Sementara itu, di dalam negeri pasar juga masih bergerak volatile. Hal itu dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan pemerintahan baru yang beberapa di antaranya masih berubah-ubah.

"Saat ini market sedikit bergeser ke aset yang sifatnya safe haven. Tentu kami berharap ada terobosan dari sisi kebijakan di dalam negeri," ungkapnya dalam talkshow Market Outlook 2025 di BCA Expoversary, BSD, Sabtu, 22 Februari 2025.

Ia menambahkan, penggerak utama pasar saat ini lebih cenderung pada aspek kebijakan pemerintah. David menyoroti upaya pemerintah dalam melakukan refocusing anggaran melalui efisiensi. Misalnya saja, saat ini pemerintah tengah fokus pada proyek Makan Bergizi Gratis (MBG) dan program tiga juta rumah. 

Baca Juga: Optimalkan Keamanan Siber Perbankan, BCA Perkuat People, Process, dan Technology

Perihal ini, David berharap pemerintah tak hanya fokus mengembangkan proyek, tetapi juga harus membangun sektor-sektor penopang proyek tersebut. Ia mencontohkan, untuk program tiga juta rumah, pemerintah perlu mempersiapkan lebih dulu sektor pendukung sehingga bisa tumbuh, seperti sektor properti dan bahkan sektor bahan bangunan.

"Lalu yang berkaitan dengan proyek MBG, bukan hanya fokus di sektor makanan dan minuman, tetapi juga (siapkan) sektor transportasi, kemasan, dan logistik juga yang akan terpengaruh oleh program tersebut," tambahnya.

Meski ekonomi ke depan penuh ketidakpastian, David menilai bahwa masih ada harapan untuk terus menumbuhkan perekonomian. Beberapa hal dapat mendukung harapan tersebut, seperti dengan cara membangun industri penopang dari program-program raksasa pemerintah.

"Yang tidak kalah penting, strategi atau kebijakan pemerintah itu harus efektif dilaksanakan. Untuk suatu program besar, industri yang menopang juga harus dibangun untuk mencegah impor. Misalnya food security melalui MBG, industri penopangnya harus dibangun," tegas David.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: