Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa REC Perkuat Posisi RI Sebagai Pemain Kunci dalam Ekonomi Hijau Global

Bursa REC Perkuat Posisi RI Sebagai Pemain Kunci dalam Ekonomi Hijau Global Kredit Foto: Dok. Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri meluncurkan bursa Renewable Energy Certificate (REC) di Jakarta pada Rabu (9/7/2025).

Dalam acara yang juga peringatan hari jadi ke-16 PT Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (PT ICDX) dan PT Indonesia Clearing House (PT ICH), Wamendag Roro meyebut bursa REC akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekonomi hijau global.

Baca Juga: KKP Ibaratkan Penyelundupan Benih Bening Lobster Seperti Narkoba Hidup

Dirinya juga mengapresiasi atas kontribusi PT ICDX dan PT ICH dalam membangun dan memperkuat ekosistem Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) selama enam belas tahun terakhir, termasuk pembentukan bursa REC.

“ICDX telah mengambil peran penting dalam mendukung program pemerintah. Perdagangan REC  merupakan langkah strategis dan inovatif dalam memajukan perdagangan komoditas di Indonesia. Kehadiran REC di ICDX akan memperkaya produk yang diperdagangkan, menarik investor baru, dan pada akhirnya, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekonomi hijau global,” ujar Wamendag Roro, dikutip dari siaran pers Kemendag, Kamis (10/7).

Wamendag Roro menjelaskan, REC merupakan instrumen atau sertifikat yang menggambarkan seberapa besar listrik yang berasal dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai standar yang diakui secara nasional maupun internasional. Melalui REC, pelaku usaha dapat membuktikan bahwa energi yang digunakan berasal dari sumber terbarukan seperti matahari, air, angin, dan biomassa.

"Peluncuran Bursa REC menjadi hal yang sangat strategis dalam mendorong pemanfaatan energi  bersih dan mendukung agenda pemerintah dalam transisi menuju ekonomi hijau," lanjut Wamendag  Roro. 

Pada kesempatan tersebut, Wamendag Roro juga mengungkapkan capaian positif kinerja PBK. Nilai  transaksi PBK berdasarkan Notional Value pada periode Januari-Mei 2025 mencapai Rp18.969,3  triliun atau meningkat 50,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Dari sisi volume,  transaksi pada periode Januari-Mei 2025 tercatat sebesar 5.956.457,1 lot atau mengalami peningkatan sebesar 3,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Wamendag Roro juga menegaskan pentingnya pengembangan kontrak berjangka untuk komoditas  strategis Indonesia. Menurut Wamendag Roro, Indonesia tidak boleh hanya menjadi penerima  harga, tetapi harus mampu menjadi penentu harga di pasar global melalui bursa yang kredibel dan  diakui secara global. 

“ICDX harus menjaga agar setiap transaksi REC tercatat dengan baik dan memastikan platform  perdagangan yang transparan, akuntabel, dan efisien. Selain itu, perlu ditingkatkan juga sosialisasi agar seluruh pelaku industri dan investor memahami manfaat dan mekanisme perdagangan REC,” ujar Wamendag.

Sementara itu, Direktur Utama ICDX Fajar Wibhiyadi menyambut baik kepercayaan yang diberikan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) selaku regulator kepada ICDX sebagai bursa berjangka penyelenggara perdagangan pasar fisik tenaga listrik terbarukan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: