Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Perusahaan Raksasa: Cardinal Health, Dari Bisnis Makanan Jadi Taipan Produk Kesehatan Dunia

        Kisah Perusahaan Raksasa: Cardinal Health, Dari Bisnis Makanan Jadi Taipan Produk Kesehatan Dunia Kredit Foto: AP Photo/Kris Triplaar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi virus corona atau Covid-19 saat ini mengganggu ekosistem bisnis, sistem pasokan, industri dan konsumen. Jangkauan dan dampak pandemi ini bagi berbagai industri dan entitas sangat bervariasi. Saat dunia dikatakan pulih dari pandemi, akan ada "normal baru" yang membutuhkan mekanisme inovatif untuk beradaptasi sambil mengurangi risiko. 

        Pandemi Covid-19 akan berdampak pada ekonomi global sehingga pada gilirannya berimplikasi ke semua segmen industri, terutama kesehatan. Penyebabbnya, pandemi memiliki sejumlah arus tak terlihat yang dapat menghapus keuntungan yang signifikan, sehingga menyeret sistem kesehatan global ke dalam krisis yang berkepanjangan. 

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Chevron, Ratusan Tahun Menggali Tanah dan Menumpuk Cuan

        Posisi industri farmasi dan kedokteran semakin tertekan. Selain itu, prosedur reguler di sektor perawatan kesehatan pun sedikit berubah. Misalnya yang terjadi pada kasus operasi elektif. Operasi ini merupakan prosedur yang direncanakan dengan baik, dan bukan dalam kondisi darurat. Dengan begitu, ada kemungkinan banyak rumah sakit menghentikan operasi elektif di tengah melonjaknya kasus Covid-19 dunia. 

        Ada dua alasan utama mengapa pandemi Covid-19 memperburuk industri kesehatan di berbagai negara. Pertama, Covid-19 mengubah lanskap sistem pasokan instrumen perawatan kesehatan. Hal ini ditandai dengan turunnya permintaan produk yang berkaitan dengan ortopedi, peralatan bedah umum, dan lainnya. Permintaan yang anjlok itu sejalan dengan beban produsen dan pemasok peralatan medis untuk memproduksi lebih banyak kebutuhan kesehatan yang membantu meringankan pandemi. 

        Dengan alasan itu, perusahaan harus sangat paham dan siap menghadapi fluktuasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai tanggapan, Komisi Eropa telah mengidentifikasi kebutuhan untuk alat kesehatan tertentu selama pandemi Covid-19. 

        Kedua, ada pertimbangan perawatan pasien jarak jauh dan solusi teknologi yang tepat. Pasien non-Covid-19 membutuhkan perawatan atau konsultasi tanpa mengunjungi rumah sakit. Sebab itulah, perusahaan teknologi mengalami perubahan kebutuhan pasar. 

        Oleh sebab itulah, semua sektor industri saat ini berada di ambang gangguan masif. Dilema pun terjadi. Jika mengubah seluruh pola bisnis yang ada mungkin bakal muncul dampak yang jauh lebih besar daripada yang ditimbulkan Covid-19. 

        Banyak perusahaan raksasa yang bergerak dalam industri kesehatan yang goyah diterpa Covid-19. Salah satu di antaranya adalah Cardinal Health Inc. 

        Cardinal Health adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang berperan sebagai produsen dan pemasok produk farmasi, kesehatan, dan medis multinasional. Cabang-cabang Cardinal Health --selanjutnya Cardinal-- sudah tersebar di seluruh dunia. 

        Dalam sebuah laporan disebutkan bahwa Cardinal memainkan peran sangat penting selama pandemi Covid-19. Perusahaan ini melakukan pengiriman perlengkapan alat pelindung diri (APD) dan kebutuhan medis antara lain obat-obatan dan perangkat kesehatan ke seluruh dunia. TCS, sebagai mitra strategis Cardinal memainkan peran penting dalam memastikan kegiatan ini.

        Pada Maret dan April 2020, Cardinal mencatatkan arus pesanan masuk tertinggi untuk distribusi produk perawatan kesehatan. Produk tersebut meliputi peralatan medis, obat-obatan dan kebutuhan farmasi. 

        Cardinal naik satu peringkat ke posisi 37 dalam Global 500 versi Fortune tahun 2020, setelah berhasil mengalami kenaikan pendapatan sebesar 6,4 persen sebesar 145,53 miliar dolar AS. Itu terjadi karena pertumbuhan dalam bisnis distribusi obat dan farmasi khusus.  Sementara laba perusahaan mengalami lonjakan sangat fantastis sebesar 432,4 persen dengan memperoleh 1,36 juta dolar AS. 

        Bagaimana kisah perusahaan raksasa Cardinal Health untuk bersaing di tengah sesaknya industri kesehatan dunia? Kesempatan kali ini, Senin (28/9/2020), Warta Ekonomi siap menjelaskan perjalanan raksasa tersebut dari awal hingga mampu menduduki tangga 500 perusahaan besar dunia.

        Dikutip dan diolah dari berbagai sumber, kami sajikan ulasan tersebut menjadi artikel sebagai berikut. 

        Perjalanan Cardinal tidak bisa dilepaskan dari seorang lulusan Harvard bernama Robert Walter. Ia yang lulus dari progam MBA kampus tersebut kala itu baru berusia 26 tahun. 

        Langkah bisnis Walter sudah muncul ketika ia memperoleh Monarch Foods pada 1971. Walter kemudian berharap bisa membangun perusahaan distribusi bahan makanan kecil di pusat kota Ohio, Amerika Serikat. Cita-citanya itu membuahkan nama baru bagi perusahaannya, yakni Cardinal Foods.

        Walters mengakui dirinya terlambat karena pasar sudah mulai berkonsolodasi. Lebih buruknya lagi, Cardinal terpaksa menarik sepuluh ton daging sapi panggang dalam kemasan yang terinfeksi bakteri salmonella pada pertengahan dekade 1970-an. 

        Karena dirinya yakin tak mampu melakukan konsolidasi, Walters berusaha mengubah strategi bisnisnya dengan meluncurkan supermarket Mr. Moneysworth. Pada pertengahan 1980-an, Cardinal memiliki tiga gerai Mr. Moneysworth dan berencana membuka toko lagi di Ohio, West Virginia, dan Kentucky. 

        Meski begitu, nyatanya Walters tidak meninggalkan industri distribusinya. Sebaliknya, ia beralih ke segmen bisnis yang lebih menguntungkan, lebih luas, dan lebih matang untuk konsolidasi, yakni farmasi. 

        Perusahaan farmasi milik Walters pertama kali terjun ke dalam distribusi farmasi pada 1980, ketika ia mengakuisisi distributor obat di Zanesville, Ohio, yang saat itu dikenal sebagai Cardinal Distribution.

        Pada 1983, Cardinal menjadi perusahaan publik. Walters menggunakan hasil dari penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 1983 untuk melakukan berbagai akuisisi selama dekade berikutnya. 

        Selama dekade 1980-an, Walters menargetkan distributor swasta kecil. Alasannya, para manajer lokal ini mengetahui pasar mereka dan akan bekerja keras mempertahankan pertumbuhan. Dengan begitu, Walters memusatkan perhatian pada perusahaan-perusahaan sukses. 

        Walter mengoperasikan Cardinal sebagai perusahaan induk. Tugas dan fungsinya antara lain memungkinkan adanya afiliasi untuk terus berjalan secara mandiri. 

        Kekhawatiran Walter kemudian memuncak. Pria lulusan Harvard ini kemudian menyerah pada bisnis grosir pada 1988, ketika ia menjual Cardinal Foods, Midland Grocery dan Mr. Moneysworth kepada Roundy's Inc., seharga 27 juta dolar AS. ALih-alih menurun, pendapatan tahunan Cardinal malah meningkat sepertiga tahun itu. Sedangkan, laba bersih perusahaan meningkat lebih dari dua kali lipat. 

        Usaha Walter dalam distribusi obat terbukti tepat waktu. Penyebabnya, toko obat eceran dan rumah sakit meningkatkan pembelian mereka dari distributor utama. 

        Tren lain yang dijalankan Cardinal adalah akuisisi. Meski relatif kecil, ini meruapakan langkah Cardinal menuju peningkatan distribusi. Selain itu, akuisisi jelas mengurangi pesaing di pasaran lebih dari setengahnya, dari 135 perusahaan pada 1984 menjadi 80 perusahaan pada 1989, dan kurang dari 60 perusahaan pada 1995. 

        Pada akhir dekade, Cardinal telah mengakumulasi empat persen saham dalam bisnis grosir obat senilai 22 miliar dolar AS. Penjualan perusahaan meningkat dari 429 juta dolar pada 1989 menjadi 700 juta dolar AS pada 1989. Sementara laba bersih perusahaan tumbuh dari 6 juta menjadi 9 juta selama periode yang sama. 

        Pertumbuhan menguntungkan Cardinal tidak hanya datang dari akuisisi. Dari 1986 sampai 1989, perusahaan mampu meningkatkan produktivitas hampir 80 persen operasinya. Otomasi komputer juga merupakan faktor penting dalam peningkatan ini. 

        Sistem yang bernama AccuNet itu tidak hanya membantu Cardinal memangkas margin operasinya sebesar 20 persen dari 1988 hingga 1991, tetapi juga meningkatkan layanan pelanggannya. Penggunaan komputer memungkinkan Cardinal menerima dan mengirimkan pesanan pada pelanggan dalam waktu 24 jam. 

        Cardinal terus naik peringkat sebagai distributor obat terbesar di Amerika Serikat. Pada 1991, pendapatan perusahaan melebihi 1 miliar dolar AS untuk pertama kalinya. Hal ini secara bersamaan meningkatkan jangkauan geografisnya di awal 1990-an melalui akuisisi yang jauh lebih besar. 

        Beli atau lenyap adalah tema pasar yang populer pada 1993. Tema itu muncul ketika tujuh perusahaan besar mendominasi pasar dan memonopoli 78 persen penjualan industri senilai 40 miliar dolar AS. Sementara penambahan empat anak perusahaan baru memindahkan Cardinal dari AS bagian timur laut menuju negara bagian atlantik tengah dan tenggara. 

        Cardinal melakukan akuisisi besar yang terjadi pada awal 1990-an. Akuisisi itu termasuk Ohio Valley-Clarksburg (1990), Chapman Drug Co. (1991), PRN Services (1993) dan Solomons Co. (1993). 

        Pada akhir 1993, Cardinal siap untuk beralih ke barat. Namun pertumbuhan yang cepat perusahaan telah menarik perhatian para pemimpin industri mapan McKesson Corp. dan Bergen Brunswig Corp. Ketika Walter mengambil langkah untuk mengakuisisi Durr-Fillauer Medical, Bergen Brunswig dengan cepat melancarkan perang penawaran dengan perusahaan baru di Ohio. Di bawah tekanan dari Bergen Brunswig, label harga melonjak dari 250 juta dolar menjadi 450 juta dolar AS hanya dalam empat bulan. 

        Meskipun Walter kalah dalam pertarungan untuk Durr-Fillauer, dia tidak meninggalkan kontes dengan tangan kosong. Cardinal menarik lima manajer puncak perusahaan target ke barisannya. Selain itu, beberapa pengamat industri mengkritik Bergen Brunswig karena membayar lebih dan memuji pengendalian diri Walter selama kompetisi penuh ego tersebut.

        Walter lebih dari sekadar menutupi kemunduran kecil ini dengan beberapa akuisisi besar dari 1994 hingga 1996. Penggabungan Cardinal dan Whitmire Distribution pada 1994 menambah lebih dari 2,25 miliar dolar AS dalam penjualan tahunan dan menjadikan Cardinal America distributor obat terbesar ketiga. 

        Pada 1994, perusahaan menandatangani kontrak senilai 900 juta dolar AS untuk memasok barang dagangan massal ke hampir 1.700 apotek di Kmart. Dan, pada 1995, ia memperoleh hak untuk memasok barang-barang farmasi ke koperasi pedagang Wakefern 175 toko.

        Akuisisi Medical Strategies pada 1994 menambahkan kios terkomputerisasi Healthtouch ke Cardinal. Mesin ini menawarkan pelanggan apotek akses ke data terbaru tentang penyakit dan pilihan pengobatan. Ini menghasilkan pendapatan melalui iklan dan mempromosikan produk unggulan.

        Cardinal mengklaim bahwa lebih dari 1.000 mesin Healthtouchnya meningkatkan penjualan tambahan produk unggulan rata-rata sebesar 20 persen.

        Cardinal memasuki industri obat eceran pada akhir 1995. Itu ditandai ketika perusahaan induk memperdagangkan sahamnya senilai 348 juta dolar AS untuk kepemilikan penuh atas Medicine Shoppe International yang berbasis di St. Louis, sebuah waralaba apotek dengan lebih dari 1.000 toko. 

        Kurang dari enam bulan kemudian, Cardinal mengumumkan pertukaran saham senilai 870 juta dolar AS untuk Pyxis, produsen mesin penyalur obat otomatis terkemuka yang digunakan di rumah sakit. Anak perusahaan Pyxis, Allied Pharmacy Management Inc., memberikan izin kepada Cardinal untuk memasuki bisnis jaringan informasi perawatan kesehatan. PCI Services, Inc., pembuat kemasan farmasi, diakuisisi pada Juli 1996 dengan harga tunai 145 juta dolar dan uang pinjaman 56 juta dolar AS.

        Cardinal juga mempertahankan margin yang sehat dengan berfokus pada segmen bisnis yang paling menguntungkan. Pada 1980-an, misalnya, perusahaan menargetkan toko obat independen yang tidak dapat meminta diskon volume yang diminta oleh pasokan yang lebih besar. Tapi, ketika pengecer ini mulai menghilang dari lanskap farmasi, Cardinal mencari pusat keuntungan baru. 

        Namun demikian, Cardinal tidak sepenuhnya tahan terhadap tekanan pemotongan biaya yang melanda industri. Margin kotornya turun dari 7 persen pada 1992 menjadi sekitar 5,8 persen pada 1996.

        Dipicu oleh akuisisi yang memecahkan rekor, penjualan dan pendapatan bersih Cardinal berlipat ganda dengan cepat pada awal 1990-an. Pendapatan meningkat dua kali lipat dari 874 juta dolar AS pada 1990 menjadi hampir 2 miliar dolar AS pada 1993, kemudian hampir empat kali lipat menjadi 7,8 miliar dolar AS pada 1995.

        Pendapatan bersih membuat kemajuan serupa, tumbuh dari 13 juta dolar AS pada 1990 menjadi 34 juta dolar AS pada 1993 dan 85 juta dolar AS pada 1995. Pekerjaan meningkat lebih dari tiga kali lipat selama periode ini dan pusat distribusi Cardinal di seluruh negeri meningkat dari 6 menjadi 32. 

        Awal tahun 1995, Jennifer Reingold dari Financial World menggolongkan Cardinal sebagai "sejauh ini yang paling sehat" dari lima perusahaan terbesar dalam industri distribusi obat. 

        Meskipun bukan pemimpin penjualan pada saat itu, Cardinal menduduki puncak industri dalam hal laba dan kapitalisasi pasar. Pemegang saham Cardinal Health --CEO Walter di antara yang terbesar dengan sekitar 8 persen sahamnya-- diberi penghargaan yang baik. 

        Menurut analisis majalah Forbes pada 1996 tentang pengembalian total 10 tahun perusahaan AS, Cardinal berada di peringkat ke-25.

        Cardinal berkembang melampaui distribusi obat menjadi perawatan kesehatan total dengan mengakuisisi perusahaan yang melayani produsen perawatan kesehatan dan penyedia perawatan pasien. Pada 1997, Cardinal mengakuisisi Owen Healthcare, dari Houston, Texas, penyedia manajemen farmasi dan layanan informasi terkemuka untuk rumah sakit. Pada 1998, Komisi Perdagangan Federal menangkis upaya Cardinal untuk membeli pesaing Bergen Brunswig dan upaya McKesson untuk memperoleh AmeriSource Health. 

        Cardinal mengakuisisi R.P. Scherer, pembuat soft-gel terbesar di dunia dan solusi pengiriman obat lainnya, yang berlokasi di Basking Ridge, New Jersey pada 1998. Tahun berikutnya, Cardinal membeli Allegiance, distributor produk bedah medis terbesar di Amerika Serikat. Juga diakuisisi pada tahun 1999 adalah Automatic Liquid Packaging, produsen obat-obatan cair steril dan produk perawatan kesehatan lainnya yang berbasis di Woodstock, Illinois.

        Rekor kembali dipecahkan Cardinal pada tahun 2000. Pendapatan operasional mencapai titik tertinggi sepanjang masa lebih dari 25 miliar dolar AS. Laba bersih tumbuh 24 persen menjadi 730 juta dolar AS. Kontribusi keberhasilan adalah peningkatan operasi yang menghasilkan posisi pasar yang lebih baik dan peningkatan produktivitas, serta penerapan strategi akuisisi yang terfokus secara berkelanjutan.

        Pada Agustus 2000, Cardinal menyelesaikan akuisisi bisnis distribusi suplai medis Bergen Brunswig. Ini adalah distributor perlengkapan medis, bedah dan laboratorium ke kantor dokter, pusat perawatan dan perawatan jangka panjang, rumah sakit dan penyedia perawatan lainnya. Perusahaan Medis Bergen Brunswig diakuisisi dengan harga sekitar 180 juta dolar AS. 

        Di tahun 2000, Cardinal masuk ke dunia digital. Cardinal juga membuat strategi Internet dua arah dengan peluncuran cardinal.com, sebuah situs web yang komprehensif untuk pengadaan, pemenuhan, dukungan dan informasi produk perawatan kesehatan. Perusahaan kemudian membuat NewHealthExhange.com, pertukaran perawatan kesehatan elektronik bisnis-ke-bisnis independen berbasis Internet dengan McKesson, AmerisourceBergen, Fisher Scientific, dan Owens & Minor.

        Pada Januari 2001, Cardinal merayakan hari jadinya yang ke-30 dan memulai tahun berikutnya dalam catatan keuangan dan nilai bagi pelanggan. Harga saham naik 40,2 persen dan penjualan naik 28 persen menjadi 38,7 miliar dolar AS. 

        Untuk tahun 2001, hampir 30 miliar dolar AS dihabiskan untuk 13 akuisisi. Dengan masing-masing perusahaan memenuhi standar perusahaan untuk menjadi luar biasa dengan sendirinya, sesuai dengan strategi, dan membuat Cardinal secara kolektif lebih kuat untuk masa depan.

        Pada Agustus 2001, Cardinal memiliki 48.900 karyawan di dua puluh dua negara di lima benua. Empat puluh dua persen karyawan Kardinal tinggal di luar Amerika Serikat.

        Pendapatkan Cardinal berhasil dilipatgandakan dari 429 juta dolar AS pada 1986 menjadi hampir 48 miliar dolar AS pada 2001. 

        Selama percepatan pertumbuhannya, Cardinal melakukan diversifikasi dari bisnis distribusi obat grosir intinya menjadi laboratorium khusus dan persediaan farmasi, perangkat lunak komputer, dan toko obat eceran. Meskipun bukan distributor obat terbesar di negara itu dalam hal penjualan pada pertengahan 1990-an, Cardinal menduduki peringkat tertinggi dalam hal kapitalisasi pasar dan profitabilitas. 

        Pada Juni 2010, Cardinal mengumumkan rencana untuk memperluas kehadirannya dalam layanan farmasi khusus. Perluasan ditandai dengan kesepakatan untuk membeli Healthcare Solutions Holding sebesar 517 juta dolar AS.

        Pada Desember 2010, perusahaan tersebut mengakuisisi Kinray, salah satu grosir farmasi independen terakhir di Amerika Serikat, meningkatkan kehadiran Cardinal di pasar farmasi independen sebesar 40 persen. Kinray memiliki pendapatan tahunan lebih dari 3,5 miliar dolar AS, dan melayani sekitar 2.000 pelanggan apotek ritel independen.

        Dari 2010 hingga 2014, Cardinal Health mengakuisisi 18 perusahaan termasuk Yong Yu, distributor obat China. Cardinal Health bekerja sama dengan CVS untuk membentuk Red Oak Sourcing, operasi pengadaan obat generik terbesar di Amerika Serikat, pada Juli 2014, ketika perusahaan mulai membeli obat generik di seluruh dunia untuk dijual di pasar AS.

        Pada Maret 2015, Cardinal Health menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi divisi Cordis (medis) Johnson & Johnson, produsen perangkat kardiologi dan endovaskular, senilai 1,94 miliar dolar AS. Akuisisi ini selesai pada 4 Oktober 2015.

        Pada April 2017, Cardinal mengumumkan rencana untuk memperoleh portofolio produk pasien terkemuka dari Medtronic sebesar 6,1 miliar dolar AS. Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 30 Juli 2017. Akuisisi ini didanai dengan kombinasi 4,5 miliar dolar AS dalam wesel tanpa jaminan baru, kas dan pinjaman yang ada berdasarkan pengaturan kredit yang ada.

        Cardinal sepenuhnya berfokus pada perawatan pasien sekaligus mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas perawatan. Perusahaan telah menjadi bagian penting dari industri perawatan kesehatan sejak didirikan. Usaha ini terlibat dalam memasok produk medis ke berbagai laboratorium klinis di seluruh dunia. 

        Saat ini, Cardinal menyediakan penawaran produk dan layanan inovatif yang terintegrasi untuk membantu rumah sakit, apotek, dan penyedia layanan kesehatan lainnya memenuhi tantangan industri yang dinamis. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: