Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tunggu Katalis, Pakar Optimistis Soal Potensi Menguatnya Harga CPO

        Tunggu Katalis, Pakar Optimistis Soal Potensi Menguatnya Harga CPO Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Palm Oil Dealer, David Ng, memprediksi bahwa kontrak berjangka minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) bergerak bullish di Bursa Malaysia Derivatives pada pekan depan. David menilai jika hal tersebut disebabkan oleh penguatan pasar minyak kedelai akhir-akhir ini. di sisi lain, terjadi fundamentalisme positif pada sektor kelapa sawit itu sendiri.

        Dikutip dari laman Bernama, Senin (13/1/2025), pihaknya memperkirakan jika harga CPO akan bergerak di kisaran RM4.300 hingga RM4.500 per ton pekan depan.

        Baca Juga: Ambisi Prabowo, Koperasi Harus Bisa Dirikan Pabrik Susu dan CPO

        Akan tetapi, hal itu berbanding terbalik dengan Senior Trader Interband Group of Companies, Jim Teh yang mengatakan bahwa ada koreksi ringan pada harga CPO. Berbeda dari David, Jim mengatakan bahwa harga akan bergerak di kisaran RM4.100 hingga RM4.300 per tonnya.

        “Kami akan memantau posisi stok bulan Desember yang akan dirilis oleh Malaysian Palm Oil Board (MPOB). Dalam hal permintaan fisik, pembeli utama (CPO) meliputi China menjelang tahun baru Imlek, disusul oleh Pakistan, India, Amerika Serikat dan negara0negara di Eropa maupun Timur Tengah,” kata Jim.

        Sebagai informasi, kontrak spot pada Januari 2025 ini pada basis mingguan harga CPO tercatat menurun RM13 menjadi RM4.710 per tonnya. Akan tetapi, beberapa kontrak lainnya turut mencatatkan kenaikan yang signifikan seperti kontrak pada Februari 2025 tercatat naik RM50 menjadi RM4.561 per ton dan untuk kontrak Maret 2025 tercatat penambahan sebanyak RM23 menjadi RM4.391 per ton.

        “Sedangkan kontrak April 2025 meningkat sebanyak RM38 menjadi RM4.285 per ton, untuk Mei 2025 naik RM48 menjadi RM4.209 per ton dan Juni 2025 tercatat naik sebesar RM55 menjadi RM4.167 per tonnya,” ungkap Jim.

        Hal tersebut menunjukkan bahwa permintaan CPO global tetap menguat khususnya dari negara-negara konsumen utama seperti India dan China. Dengan faktor pendukung dari penguatan harga minyak kedelai dan permintaan musiman jelang perayaan hari-hari besar, diperkirakan harga CPO akan mengalami tren bullish hingga pekan depan, kendati potensi koreksi tetap ada.

        Baca Juga: Mendag: Pemerintah Tinjau Kebutuhan CPO untuk B40

        Untuk itu, para trader serta pelaku pasar akan terus memantau rilis data stok serta perkembangan pasar minyak nabati lainnya sebagai indikator pergerakan harga CPO.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: