Potensi Ekonomi
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), cumi-cumi menjadi komoditas laut dengan potensi hasil paling banyak. Setidaknya ada 23.499 ton potensi cumi-cumi per tahun di Natuna. Sementara itu, potensi lobster per tahunnya 1.421 ton, kepiting, 2.318 ton, dan rajungan 9.711 ton.
Beberapa jenis ikan di Natuna yang potensial antara lain ikan dari jenis kerapu-kerapuan, tongkol krai, teri, tenggiri, ekor kuning/pisang-pisang, selar, kembung, udang putih/ jerbung, udang windu, kepiting, rajungan, cumi-cumi, dan sotong.
Baca Juga: Investasi di Natuna, Jokowi Ajak Negeri Matahari Terbit
Potensi laut lainnya yang tak kalah penting dan mahal harganya adalah terumbu karang, yang jarang terekspose intensitas penjarahannya. Jadi, tidak mengherankan jika kapal asing sering lalu lalang ke Natuna. Selain China, kapal-kapal dari Malaysia, Thailand, Vietnam juga dikabarkan pernah "singgah" di Laut Natuna.
Selain kekayaan biota lautnya, di sektor energi, berdasarkan data SKK Migas, total produksi minyak dari blok-blok yang berada di Natuna adalah 25.447 barel per hari. Sementara, cadangan minyaknya diperkirakan mencapai 36 juta barel.
Selain minyak, Natuna juga memproduksi gas bumi tercatat sebesar 489,21 MMSCFD. Wilayah ini juga punya blok gas raksasa terbesar di Indonesia yaitu Blok East Natuna yang sudah ditemukan sejak 1973. Volume gas di blok East Natuna bisa mencapai 222 TCF (triliun kaki kubik). Tapi cadangan terbuktinya hanya 46 TCF, jauh lebih besar dibanding cadangan Blok Masela yang 10,7 TCF.
Sayangnya, kandungan karbondioksida di blok tersebut sangat tinggi, bisa mencapai 72%. Sehingga perlu teknologi yang canggih untuk mengurai karbon tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: