Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Save Our Sea: Meningkatkan Kontribusi Ekonomi Kelautan ke Ekonomi Nasional

Oleh: Dwi Mukti Wibowo, Pemerhati masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan

Save Our Sea: Meningkatkan Kontribusi Ekonomi Kelautan ke Ekonomi Nasional Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A

Upaya Peningkatan dan Pemanfaatan Potensi Ekonomi Kelautan

1. Potensi lahan kelautan dan perikanan cukup besar dan berpeluang untuk dikembangkan secara optimal. Pengembangannya dapat dilakukan tanpa mengganggu kelestariannya dengan tingkat efektivitas melalui usaha ekstensifikasi, identifikasi, diverifikasi, dan rehabilitasi. Juga melalui penggunaan teknologi tepat guna dan pemberian prioritas utama terhadap komoditas ekonomis  penting serta komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis tinggi;

2. Ekosistem habitat pesisir, laut, dan lahan kelautan cukup besar dan berpeluang untuk dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal tanpa mengganggu lingkungannya dengan mengutamakan kelestarian sumberdaya hayati;

3. Perlu dilakukan peningkatan rehabilitasi serta konservasi sumber daya kelautan dan perikanan dengan cara penanaman mangrove di wilayah pesisir yang mengalami abrasi;

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan meningkatkan pengembangan kegiatan usaha yang berpengaruh terhadap pemasaran. Pembangunan infrastruktur, rehabilitasi prasarana, dan peningkatan sarana tersebut menjadi hal yang utama dalam rangka pemanfaatan sumberdaya kelautan.

Pembangunan infrastruktur pada sektor kelautan sangat mendukung dalam penciptaan lapangan kerja baru sehingga selaras komitmen pemerintah untuk menanggulangi penganguran;

5. Dana penguatan modal untuk perikanan adalah salah satu langkah awal dalam rangka meningkatkan sosial ekonomi masyarakat kelautan perikanan. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang tertinggal atau mempunyai pendapatan yang relatif rendah serta merupakan salah satu kelompok masyarakat yang memiliki strata sosial terendah;

6. Perlu dukungan semua pihak serta usaha yang lebih komprehensif dan nyata dari pemerintah agar sektor kelautan dan perikanan mampu menjadi sektor yang menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan pertumbuhan tersebut akan menciptakan efek pengganda (multiplier effect) yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan negara secara keseluruhan serta memacu pertumbuhan sektor-sektor lainnya;

7. Perlu mempersiapkan generasi kepemimpinan berikutnya untuk melanjutkan dan mengembangkannya secara produktif dan inovatif. Kaderisasi atau penyiapan kepemimpinan milenial perlu dilakukan sejak awal mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia harus dapat membuktikan bahwa ia merupakan negara terbaik dalam pemanfaatan dan pengelolaan potensi kepulauan dan kelautannya;

8. Perlu gagasan mengenai pengembangan ekonomi kelautan yang andal, berwawasan, dan memiliki nilai-nilai budaya bahari yang terbuka, tidak terbatas pada egoisme teritorial, demokrasi, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta membangun sistem hukum laut yang jelas maupun penegakan kedaulatan secara nyata.

Beberapa Kendala

1. Indonesia sebagai negara kelautan dan maritim menyimpan potensi laut terbesar yang diyakini dapat menjadi keunggulan komparatif, kompetitif, dan sekaligus dapat memecahkan permasalahan dan keterpurukan bangsa ini dari utang luar negeri dan kemiskinan.

Keberpihakan pada pro poor, pro job, pro growth, pro business, dan pro sustainable memang terus berjalan. Namun, kondisi kehidupan masyarakat pesisir yang masih hidup di bawah garis kemiskinan mengatasi fenomena tersebut bukanlah hal yang mudah;

2. Masih banyak kegiatan yang merugikan negara seperti praktik pencurian ikan illegal fishing terutama di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Juga gangguan keamanan sumberdaya laut yang dilakukan oleh nelayan asing dan nelayan Indonesia sendiri yang berdampak buruk bagi pengelolaan pesisir dan laut secara lestari;

3. Banyak terjadi kerusakan lingkungan pada ekosistem pesisir dan laut berupa kerusakan fisik dan pencemaran di beberapa kawasan pesisir dan laut. Kondisi deforestrasi hutan mangrove, degradasi terumbu karang, dan padang lamun di kawasan pesisir dan laut mengakibatkan erosi pantai dan berkurangnya keanekaragaman hayati laut;

4. Sebagai negara laut terbesar di dunia seharusnya lebih mampu mendayagunakan sumber daya hayati laut sebagai aset nasional yang strategis bagi kemajuan dan kesejahteraan. Namun, sampai saat ini pendayagunaan aset tersebut oleh dan untuk bangsa kita sendiri belum optimal dan selama ini dalam memanfaatkan sumber daya hayati laut, cara-cara yang ditempuh masih belum mengindahkan aspek kelestariannya, dan kurang menerapkan IPTEK yang tepat maupun manajemen profesional.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: