Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Puasa, Harga Cabai Rawit dan Bawang Naik

Jelang Puasa, Harga Cabai Rawit dan Bawang Naik Pedagang melayani pembeli cabai rawit merah di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (4/3/2021). Menurut data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), harga cabai rawit merah saat ini di pasaran berkisar Rp120.000 per kilogram dikarenakan produksi cabai rawit merah sangat rendah sehingga pasokan di pasaran tidak bisa memenuhi tingginya permintaan. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengatakan, kenaikan harga cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, dan upah asisten rumah tangga menjadi pemicu inflasi pada Maret 2021 sebesar 0,08%.

Setianto menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah masing-masing memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,04% dan 0,02% terhadap kelompok bahan makanan. Selain itu, kenaikan upah asisten rumah tangga ikut memberikan andil inflasi sebesar 0,01% terhadap kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga.

Baca Juga: Maret, Nilai Tukar Petani Menguat 0,18%

Meski demikian, kata Setianto, terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan menekan laju inflasi pada Maret. "Komoditas tersebut adalah cabai merah, beras, mobil, dan emas perhiasan," kata dia dalam konferensi pers pada Kamis (1/4/2021).

Dengan tingkat inflasi pada Maret tercatat 0,08%, laju inflasi tahun kalender Januari-Maret tercatat 0,44% dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,37%.

Setianto mengungkapkan, dari 90 kota di Indonesia, yang mengalami inflasi mencapai 58 kota dan sisanya mengalami deflasi. Sementara, kota dengan tingkat inflasi tertinggi (1,07%) ditempati Jayapura. Sebaliknya, inflasi terendah terjadi di Tangerang dan Banjarmasin masing-masing sebesar 0,01%.

Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar -0,99%, sedangkan deflasi terendah terjadi di Palopo sebesar -0,01%. Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan bahwa pihaknya melakukan survei pemantauan harga (SPH) hingga pekan keempat Maret 2021.

"Inflasi berdasarkan survei pemantauan harga, kami estimasikan inflasi 0,08% (mtm) atau 1,36% (yoy)," kata Erwin. Menurut BI, penyumbang utama inflasi Maret 2021 adalah komoditas cabai rawit sebesar 0,04% (mtm), bawang merah sebesar 0,03% (mtm), tomat dan ikan mas masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: