Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Harumnya Nama Unilever Sukses Dulang Cuan Sejak Abad ke-19

Kisah Perusahaan Raksasa: Harumnya Nama Unilever Sukses Dulang Cuan Sejak Abad ke-19 Kredit Foto: Reuters

Unilever mengakhiri abad ke-20 dengan rencana strategis yang mencakup fokus pada merek teratas dalam sektor pasar inti dan penekanan pada pertumbuhan di negara berkembang. 

Meskipun menghadapi tekanan persaingan yang cukup besar di berbagai pasar di seluruh dunia --terutama dari Procter & Gamble-- Unilever jelas bukan lagi organisasi yang tahan risiko dan kaku di masa lalu. Peristiwa angin puyuh di akhir 1990-an tampaknya ditakdirkan untuk memposisikan perusahaan sebagai salah satu perusahaan produk konsumen global yang paling tangguh di abad ke-21.

Lebih lanjut, pada 2006, 41 persen pendapatan Unilever dihasilkan di negara berkembang, naik dari 22 persen pada tahun 1990. Untuk pertama kalinya, Unilever memperoleh lebih banyak penjualannya dari negara-negara berkembang daripada dari Eropa Barat. 

Pergeseran sumber daya tampaknya masuk akal, mengingat pada tahun 2006 penjualan Unilever di negara berkembang tumbuh 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan penjualan di Eropa Barat hanya naik tipis 1 persen dan penjualan AS tumbuh 2,4 persen. Namun demikian, masih harus dilihat apakah inisiatif Cescau cukup untuk mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan secara keseluruhan antara 3 dan 5 persen.

Unilever memiliki lebih dari 400 merek, dengan omset pada tahun 2017 sebesar 53,7 miliar euro, dan tiga belas merek dengan penjualan lebih dari satu miliar euro, Ax/Lynx, Dove, Omo, es krim Heartbrand, Hellmann's, Knorr, Lipton , Lux, Magnum, Marmite, Rexona/Degree, Sunsilk dan Surf.

Unilever dibagi menjadi tiga divisi utama: Makanan dan Minuman (minuman dan es krim); Perawatan rumah; dan Perawatan Kecantikan dan Pribadi. Ia memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan di Cina, India, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: