Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Buka-Bukaan Soal Kelebihan IKN Nusantara, Jakarta Lewat

Jokowi Buka-Bukaan Soal Kelebihan IKN Nusantara, Jakarta Lewat Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan alasannya memindahkan ibu kota negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Berpidato pada Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/3), Presiden Ketujuh RI itu menyatakan ada alasan historis, ekonomi, dan sosial yang melatari pemindahan IKN.

Baca Juga: Ide Anies Baswedan Didukung untuk Dipakai di IKN, Tapi PDIP Tak Ingin...

Menurut Jokowi, Presiden Pertama RI Bung Karno memulai gagasan besar itu. Proklamator RI tersebut memutuskan IKN RI ada di Palangka Raya.

Namun, kondisi saat itu belum memungkinkan pemindahan IKN.

“Ada pergolakan sehingga (rencana pemindahan IKN) direm oleh Bung Karno pada 1957,” kata Jokowi di depan para perwira tinggi TNI dan Polri.

Jokowi menjelaskan Presiden Kedua RI Soeharto juga pernah berencana memindahkan IKN ke Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Namun, rencana itu tak terealisasi karena reformasi pada 1998. 

“Jadi, kajiannya sudah lama sekali,” katanya.

Oleh karena itu, Jokowi memilih memutuskan pemindaahan IKN. Sebab, jika berbagai kajian itu tidak dieksekusi, pemindahan IKN tak akan pernah terwujud.

“Memang butuh keberanian, ada risikonya dari situ, tetapi kami tahu kami ingin pemerataan bukan Jawasentris, tetapi Indonesiasentris,” jelas dia.

Eks Wali Kota Surakarta itu menyatakan Indonesia memiliki 17 ribu pulau, tetapi 58 persen produk domestik bruto (PDB) nasional berada di Jawa.

Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki misi pemerataan ekonomi.

“Bukan sekadar memindahkan gedung dari Jakarta, bukan itu, visi besarnya bukan di situ. Magnetnya tidak hanya Jakarta, ada Nusantara, magnetnya ada dua, bisa ke sana, bisa ke sini, artinya perputaran ekonomi tidak hanya di Jawa,” jelas dia.

Selain itu, Jokowi juga menjelaskan 56 persen populasi Indonesia berada di Jawa.Pemerintah pun harus memikirkan upaya mencegah populasi tidak menumpuk di satu wilayah.

Baca Juga: Eng Ing Eng, Diprediksi Pada 2024 Ada Tiga Pasang Calon Presiden dan Wakilnya, Ini Dia Sosoknya

“Itu juga sudah secara politik ketatanegaraan sudah disetujui delapan fraksi dari sembilan fraksi di DPR,” tambahnya.

Di IKN Nusantara, kata Jokowi, 70 persen areanya merupakan kawasan hijau. Selain itu, sebagian besar atau 80 persen publik di IKN akan menggunakan transportasi publik. Tak hanya itu, 80 persen transportasi publik di IKN akan menggunakan energi terbarukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: