Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menparekraf Dukung Pengembangan Ekowisata di Desa Wisata Sungai Kupah Kalbar

Menparekraf Dukung Pengembangan Ekowisata di Desa Wisata Sungai Kupah Kalbar Kredit Foto: Kemenparekraf

Desa Wisata ini juga memiliki paket wisata Kampung Nelayan dimana wisatawan dapat menikmati nuansa kampung nelayan yang asri dengan keseharian masyarakat bertransaksi jual beli ikan segar. Selain potensi wisata berbasis alam, Desa Wisata Sungai Kupah juga memiliki ragam potensi seni.

Seperti tari mangrove yang menggambarkan tentang lingkungan mangrove yang saat ini kondisinya kerap dikelilingi oleh sampah kiriman dari muara Sungai Kapuas. Tarian ini juga memperlihatkan usaha masyarakat yang mengikat dan membersihkan sampah-sampah, sebagai upaya menjaga dan melestarikan kawasan hutan mangrove.

“Selain itu ada juga Tundang (pantun dendang). Merupakan seni yang disampaikan lewat lisan dalam bentuk pantun diiringi dengan gendang. Kesenian tundang pada dasarnya memang harus menggunakan alat musik tradisional dan diiramakan menjadi sebuah lirik lagu atau syair yang disesuaikan dengan keadaan ataupun suasana sekitar”, ujarnya.

Dalam hal ini,Menparekraf berkomitmen untuk memperkuat pengembangan Desa Wisata Sungai Kupah. Salah satunya mendorong perbaikan akses menuju desa wisata ini yang sedikit rusak. Karenanya Menparekraf sudah melakukan koordinasi dengan kementerian PUPR untuk melakukan perbaikan.

Sementara terkait pengelolaan sampah, pihaknya menghadirkan langsung solusi yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu yaitu tempat sampah multifungsi. Dalam hal ini tempat sampah yang digunakan masih sangat tradisional, karenanya pemerintah menghadirkan tempat sampah 3in1

“Inilah bentuk gerak cepat kita sebagai langkah awal dan kami akan mengajak pihak-pihak lain untuk menghadirkan tempat sampah agar lebih representatif. Kemudian potensi-potensi wisata yang ada di sini untuk dipromosikan seperti anyaman, kita akan bawa saat event MotoGp 2022 di Mandalika, Lombok serta beberapa produk yang nanti akan kita kurasi dan kita tawarkan pada ajang G20,” ucapnya.

“Kalimantan Barat sendiri ditargetkan memiliki 128 Desa Wisata untuk didaftarkan di Jaringan Desa Wisata (Jadesta). Ini simbol kebangkitan ekonomi, peluang usaha dan lapangan kerja, simbol kekuatan ekonomi baru yang sedang kita susun bersama Presiden Joko Widodo yaitu desa wisata bahari,” tambah Sandiaga.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: