Kisah Perusahaan Raksasa: Politik Membentuk Raksasa Migas CPC Corporation
CPC juga bersiap untuk melawan FPG dan anak perusahaannya, Formosa Petrochemical Co., di kategori bensin. Pada pertengahan tahun 1999, BPK mulai menjual bensin dengan oktan tinggi (oktan 98), dipromosikan sebagai bahan bakar yang lebih hemat energi dan lebih baik bagi lingkungan, di lebih dari 300 SPBU.
Banyak stasiun juga mulai menawarkan layanan pembayaran elektronik, dan CPC berencana untuk menyediakan layanan e-commerce penuh di semua stasiunnya pada akhir tahun 1999. Upaya ini dilakukan untuk menghalangi upaya agresif FPG untuk mengambil pangsa pasar dari CPC. Pada pertengahan 1999, FPG mengumumkan akan menjual produknya melalui jaringan stasiun layanan swasta National Petroleum Co., Ltd., rantai terbesar kedua di Taiwan setelah CPC.
Pada tanggal 21 September 1999, Taiwan menderita gempa bumi terbesar dalam sejarahnya, yang mengakibatkan kematian lebih dari 2.100 warga. Operasi BPK sebagian besar terhindar, tetapi Kilang Taoyuan ditutup karena kekurangan daya listrik. Namun, seminggu kemudian, kilang tersebut beroperasi dengan kapasitas setengahnya dan akan segera mencapai kapasitas penuh setelahnya. Delapan SPBU BPK juga ditutup karena rusaknya infrastruktur.
Juga pada bulan September tahun itu CPC mengumumkan proyek usaha patungan di Filipina untuk membangun kilang minyak. Namun, sebulan kemudian, CPC mengungkapkan bahwa mereka sedang meninjau proyek yang diperkirakan bernilai US$600 juta. Pengumuman itu muncul di tengah meningkatnya konflik antara Taiwan dan Filipina, terutama mengenai hak udara.
Dengan hilangnya monopoli dan dukungan penuh pemerintah, CPC melihat diversifikasi dan globalisasi operasi saat menuju milenium baru. Untuk bersaing secara efektif di pasar terbuka, CPC terus mengurangi biaya operasi dan produksi serta merampingkan operasi. Perusahaan berencana untuk mencari peluang akuisisi dan merger bersama untuk meningkatkan pasokan produk minyak bumi ke Taiwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: