Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warganet Butuh Kompetensi Sesuai Netiket Saat Berselancar di Internet, Ini Lho Maksudnya

Warganet Butuh Kompetensi Sesuai Netiket Saat Berselancar di Internet, Ini Lho Maksudnya Kredit Foto: Unsplash/ Mimi Thian
Warta Ekonomi, Kediri -

Internet telah menghubungkan orang dari seluruh dunia untuk bisa saling berinteraksi dan berkomunikasi. Perbedaan kulturan pengguna di dalamnya menciptakan standart etika baru sehingga diperlukan etika digital agar tidak terjadi benturan di dalamnya. 

Pengguna memerlukan kompetensi sesuai netiket dalam mengakses informasi, menyeleksi, menganalisis untuk membentengi diri dari hal negatif di platform digital. Begitu pun dalam memproduksi dan mendistribusikan konten digital, serta membangun relasi sosial, pengguna harus memiliki etika digital. 

Baca Juga: Cara Mudah Beradaptasi dengan Teknologi Internet: Melalui Budaya Digital yang Partisipasi dan Kolaborasi

"Ruang lingkup netiket tersebut meliputi kesadaran, tanggung jawab, integritas atau kejujuran, dan mengandung nilai kemanfaatan," Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiowati saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Rabu (7/9/2022).

Mengetahui pentingnya etika berinternet, saat mengakses informasi pengguna juga harus kritis dalam menerima pesan. Jangan sampai apa yang dibaca kemudian langsung dibagikan tanpa meneliti lebih dulu apakah informasinya benar.

Seringkali informasi palsu atau hoaks beredar di media sosial maupun aplikasi percakapan dapat merugikan diri sendiri dan lingkungn sekitar ketika terlanjur disebarkan.

Misalnya informasi terkait Covid-19, mengenai vaksin yang banyak beredar kabar tidak benarnya sehingga sebagian masyarakat enggan melakukan vaksin. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiowati, Kabag Komunikasi RTIK Kabupaten Sidoarjo, Abdul Hamid Hasan, serta mengundang seorang Key Opinion Leader (KOL) dan Founder ParenThink, Mona Ratuliu.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: