Pemilu AS Masih Lama, Miliarder-nya Sudah Rekor Rogoh Kocek Hingga Rp13,8 Triliun!
Miliarder Amerika menghabiskan rekor USD880 juta (Rp13,8 triliun) untuk pemilihan AS sejauh ini. Sebagian besar pengeluaran mereka mendukung Partai Republik, menurut sebuah laporan baru.
Melansir CNBC International di Jakarta, Jumat (4/11/22) pengeluaran miliarder naik 44% selama paruh waktu 2018, dan diperkirakan akan mendekati USD1 miliar (Rp15,7 triliun) pada minggu depan, menurut American for Tax Fairness, yang menganalisis data kontribusi kampanye dari Komisi Pemilihan Federal yang disusun oleh pengawas keuangan kampanye nonpartisan Open Secrets.
Untuk diketahui, miliarder AS menggelontorkan USD1,2 miliar (Rp18,8 triliun) ke dalam pemilihan presiden 2020, pengeluaran mereka yang sangat besar baru-baru ini menunjukkan betapa banyak yang dipertaruhkan untuk donor dari orang kaya dari kedua belah pihak menuju kontes hari Selasa.
Pengeluaran mereka juga menyoroti kekhawatiran yang berkembang atas pengaruh luar biasa dari donor politik super kaya yang saat ini dapat menyumbangkan jumlah uang yang tidak terbatas untuk hal yang disebut PAC super, di mana tidak membatasi donor individu.
“Jika kita ingin memiliki demokrasi yang bekerja untuk semua orang, kita perlu sangat mengekang pengaruh uang miliarder dalam politik kita,” kata Frank Clemente, direktur eksekutif di Amerika untuk Keadilan Pajak.
Miliarder mendanai ideologi dan partai di kedua sisi. Pengeluaran mereka sekitar tiga sampai dua mendukung Partai Republik, kelompok konservatif atau kandidat. Dana mereka menyumbang 7,4% dari semua uang yang diterima dari sumber mana pun oleh kandidat federal, partai, dan komite aksi politik (PAC) dalam siklus pemilihan ini. Mereka menyumbang 10% dari total uang yang dikumpulkan oleh PAC sejauh ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami