Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Perekonomian Melambat, Neraca Perdagangan Besi dan Baja Nasional Kian Moncer

Meski Perekonomian Melambat, Neraca Perdagangan Besi dan Baja Nasional Kian Moncer Kredit Foto: Mochamad Ali Topan

Sementara itu, Chairman IISIA, Silmy Karim mengatakan, secara umum produk baja yang dihasilkan produsen Indonesia sudah diekspor ke negara yang boleh dibilang standarnya sangat tinggi seperti Amerika dan Eropa.

"Yang menjadi masalah adalah adanya perilaku curang yang dilakukan oleh importir, misalnya tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Ketebalan bajanya sangat tipis, tetapi cap SNI-nya benar. Itu kan perilaku tidak betul," ungkapnya.

Baca Juga: Pembangunan IKN Nusantara Butuh 9,2 Juta Ton Baja, GRP Nyatakan Siap Berkontribusi

Silmy juga menyebutkan, kewajiban SNI itu berlaku dua sisi, yaitu yang pertama adalah dari sisi produsen yang berkewajiban memproduksi baja sesuai standar dan kedua dari sisi konsumen adalah hak untuk mendapat produk baja yang sesuai dengan standar.

Silmy yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Kratatau Steel ini mempertanyakan bagaimana dengan produk impor, siapa yang mengawasi mereka? Siapa yang memberikan sertifikasi?

"Standar negara lain itu sangat susah untuk mendapatkannya, Indonesia juga punya standar sendiri, tetapi itu bukan berarti beda namum harus patuh dengan apa yang ada di Indonesia. Itu yang saya sayangkan," ucapnya.

Silmy menegaskan, pihaknya mengapresiasi Menteri Perdagangan melakukan penindakan, peninjauan, sidak, dan berharap terus dilanjutkan. "Kalau di Kementerian Perdagangan dalam konteks barang beredar, sedangkan di Kementerian Perindustrian dalam konteks barang diproduksi. Jadi ada dua sisi," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: