Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerai Transmart Mulai Berguguran, Akankah Senasib Sama Giant?

Gerai Transmart Mulai Berguguran, Akankah Senasib Sama Giant? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan ritel milik CT Corp, yakni PT Trans Retail Indonesia alias Transmart menjadi sorotan publik setelah kabar penutupan sejumlah gerai secara permanen sepanjang tahun lalu. Pertanyaan pun muncul, akankah Transmart bernasib sama seperti Giant yang merupakan perusahaan retail milik Hero Group?

Founder Top Coach Indonesia, Tom MC Ifle, menyampaikan bahwa Giant menjadi salah satu contoh perusahaan ritel yang terdampak oleh adanya pergeseran belanja masyarakat dari yang sifatnya tradisional ke toko menjadi serba online saat pandemi Covid-19 melanda. Sebagaimana diketahui, Giant mengakhiri kiprahnya di industri ritel Tanah Air pada tahun 2021 lalu dengan menutup permanen seluruh gerai miliknya.

Baca Juga: Bikin Ketar-Ketir Dunia Bisnis, Miliarder China Ini Mendadak Hilang Tanpa Kabar Tak Bisa Dihubungi!

"Banyak industri ritel yang harus gulung tikar akibat tidak bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, sebut saja Giant. Habis Giant terbitlah Transmart," pungkas Tom dalam YouTube pribadinya bertajuk "Sad Ending! Transmart Tumbang, Apakah Menyusul Giant?" disimak pada Senin, 20 Februari 2023. 

Ia menilai, mulai bergugurannya gerai perusahaan ritel milik konglomerat Chairul Tanjung itu tidak semata-mata karena pandemi Covid-19, tetapi juga terpengaruh oleh perubahan dari sebelumnya Carrefour menjadi Transmart. Sebagaimana diketahui, Transmart sebelumnya dikenal sebagai Carrefour yang kemudian berganti nama setelah 100% sahamnya diakuisisi oleh CT Corp pada 2012 silam. Manajemen pun mengklaim bahwa perubahan tersebut menjadi trendsetter dalam industri ritel.

Baca Juga: Cara Melakukan Riset Konsumen dalam Bisnis Kuliner, Simak 6 Tips Ini!

"Pada kenyataannya, setelah keputusan untuk mengganti Carrefour menjadi Transmart justri menjadi sad ending karena tahun 2022 Transmart harus menerima kenyataan bahwa 12 gerai tutup secara permanen," tambahnya.

Penutupan gerai tersebut diakui manajemen berlaku untuk gerai-gerai yang tidak up to date dan cenderung menua sehingga sulit untuk bersaing di pasar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: