
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas akan memperbarui nota kesepahaman (MoU) dengan International Food Policy Research Institute (IFPRI) untuk periode 2025-2029. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
"Pembaruan MoU ini sangat penting agar ketahanan pangan tetap menjadi prioritas dalam pembangunan nasional, terutama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, saat menerima kunjungan IFPRI di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Pemerintah, kata Rachmat, dalam RPJMN 2025 – 2029 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026.
Baca Juga: Bappenas Tegaskan Sektor Swasta Berperan Strategis dalam Pencapaian SDGs
Maka dari itu, untuk mendukung pencapaian tersebut, ketahanan pangan menjadi faktor utama yang akan difokuskan pada tiga aspek.
“Ketersediaan pangan, melalui pengembangan sentra produksi dan stok pangan nasional. Kemudian kualitas konsumsi pangan, melalui diversifikasi dan fortifikasi pangan. Lalu produktivitas sektor pangan, dengan hilirisasi dan tata kelola yang lebih baik,” kata Rachmat.
Dalam RPJMN 2025 – 2029, salah satu program unggulannya yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk menciptakan generasi sehat, cerdas, produktif menuju Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Presiden Sebaiknya Gunakan Minyak Makan Merah untuk Solusi Ketahanan Pangan Nasional, Kenapa?
Tak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga berkomitmen melakukan transformasi sistem pangan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Rachmat mengungkapkan bahwa dalam upaya tersebut, pemerintah saat ini juga tengah menyusun Convergence Action Blueprint bersama Food and Agriculture Organization (FAO) untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan dengan dampak lingkungan yang minimal.
"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat meningkatkan investasi di sektor pangan dan pertanian, serta memastikan ketahanan pangan bagi seluruh masyarakat," kata Rachmat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement