Dunia digital menawarkan banyak lapangan pekerjaan baru. Di media sosial misalnya, banyak pengguna bisa menjadi konten kreator secara individu atau tim.
"Bahkan saking mereka sibuk, mereka punya tim. Ada yang bagian videografer atau kameramen, editor. Jadi terbayang kalau di era digitalisasi seperti ini, kalau kita belum bisa bikin konten, tapi pintar ngedit, itu juga menjadi lahan pekerjaan untuk kita," kata Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure, Fanny Fabriana saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Rabu (24/8/2022).
Baca Juga: Hilangnya Keramahtamahan Indonesia di Era Digital
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Netizen, lanjut dia, tidak perlu ragu memulai berkarya di media sosial. Karena itu, setiap individu harus mau mengulik. Mulai buat konten dari hal-hal yang disuka, keseharian, sehingga inspirasi datang ketika sering mengasah diri.
Baca Juga: Ini Kompetensi yang Dibutuhkan di Era Digital
"Saya pun salut dengan konten kreator yang ada di zaman sekarang. Sudah semakin kreatif. Bisa membuat apa pun cantik. Cantik itu bukan berarti fisik, tapi enak dilihat. Serasi, selaras. Mereka bisa konsisten," kata Fanny.
Guru, RTIK Indonesia, Pembina Majalah Digital POJOK ESEMKA, dan Founder Entrepreneur Muda Peduli, Muhammad Muhyi Setiawan, S.Pd mengatakan, digitalisasi menghadirkan banyak pekerjaan baru yang bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Misalnya graphic designer dan programmer atau software developer.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut pun membutuhkan keahlian khusus. "Setiap pekerjaan itu perlu keahlian khusus. Tapi kita kembali lagi, kalau nunggu sempurna kapan mau mulai. Makanya mulai saja dulu, nanti kesempurnaan didapat seiring berjalannya waktu," kata Muhyi.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.
Baca Juga: SDM Andal di Era Digital Harus Dipersiapkan Sejak Dini
Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Baca Juga: Mudah Cuan Era Digital, Simak Kiat Sukses di Marketplace Ini!
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain CEO and Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick. Kemudian Guru, RTIK Indonesia, Pembina Majalah Digital POJOK ESEMKA, dan Founder Entrepreneur Muda Peduli, Muhammad Muhyi Setiawan, S.Pd, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure, Fanny Fabriana.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: