Berani Menuntut Jokowi, Aksi Habib Rizieq Cs Ternyata Sudah Dinanti: Ini Momentum Perjuangan Rakyat!
Ruslan Buton ternyata hadir dalam demonstrasi Gerakan Nasional Pembela Rakyat di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (4/11/2022).
Dirinya mengaku merasa terpanggil oleh aksi tersebut dan menilai hal ini adalah sebuah momentum perjuangan masyarakat.
"Tidak ada undangan khusus, hanya kita tahu bahwa 411 sebuah momentum perjuangan rakyat menegakan keadilan, perjuangan melawan kezaliman, menegakan keadilan," tegasnya saat ditemui wartawan.
Di samping itu dia juga mengatakan sebagai anak bangsa, dia merasa terpanggil untuk hadir dan menyuarakan aspirasinya.
"Sebagai anak bangsa yang cinta tanah air yang peduli dengan bangsanya yang tidak ingin bangsanya terjajah, pasti akan merasa terpanggil untuk hadir disini," ujarnya.
"Andaikan Jakarta bisa ditempuh dari berbagai penjuru dari seluruh rakyat Indonesia pasti orang-orang perduli dan prihatin akan terpanggil ke sini," sambungnya.
Namun terkait tuntutan massa yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ruslan tidak memberikan jawaban yang detail.
Baca Juga: Sebut Jokowi Punya Pengaruh dalam Menentukan Capres, Hasto PDIP: Sebagai Kepala Negara...
"Kalau dia tidak bisa tegakan, tidak bisa ngikutin, yang terbaik bagaimana," ujarnya dengan bertanya.
Untuk diketahui massa sudah berkumpul di depan Gedung PT Indosat usai salat Jumat. Massa GNPR mayoritas menggunakan pakaian serba putih serta membawa poster dan spanduk.
Salah satu tuntutannya meminta Jokowi mundur sebagai presiden. Tuntutan itu tertulis di spanduk besar yang mereka bawa.
Menantu Habib Rizieq Shihab (HRS), Habib Husein Alatas terlihat sudah hadir di lokasi. Dia bersama sejumlah peserta aksi duduk di atas tikar lalu melantunkan shalawat bersama-sama.
Habih Hanif Alatas tampak dijaga ketat oleh beberapa laskar berseragam putih. Beberapa peserta perempuan yang hadir di titik aksi terlihat pula duduk bersama di atas tikar.
Hingga kini aksi masih berlangsung. Beberapa petugas kepolisian berjaga di beberapa titik di sekitar Patung Kuda Arjuna.
Ruslan Buton sendiri merupakan mantan perwira TNI. Karinya berakhir setelah terlibat dalam kasus pembunuhan seorang warga yang bernama La Gode pada 27 Oktober 2017. Diketahui La Gode merupakan petani cengkeh yang mencuri singkong parut sebanyak 5 kilogram atau harganya sekitar Rp 20 ribu. Setelah itu, La Gode ditahan di pos Satgas dan Ruslan beserta rekan-rekannya menjalankan penganiayaan kepadanya hingga dinyatakan meninggal dunia.
Ia ditangkap di Jalan Poros, Desa Wabula 1, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Ruslan dipecat dari anggota TNI AD pada 6 Juni 2018 dan mendapatkan hukuman penjara 1 tahun 10 bulan dari Pengadilan Militer Ambon.
Pada tahun 2019, Ruslan mendirikan kelompok mantan prajurit TNI yang terdiri atas darat, laut dan udara yang bernama Serdadu Eks Trimatra Nusantara yang resmi dideklarasikan pada 25 Januari 2020 di Gedung Joang 45, Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar