Save Our Sea: Menunggu Peran Seniman Kembangkan Desa Wisata Budaya
Oleh: Dwi Mukti Wibowo, Pemerhati masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan
Peran Seniman
Peranan seniman dalam masyarakat Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peranan seniman dalam masyarakat Indonesia membangun. Membangun diartikan sebagai usaha dalam berbagai bidang yang bertujuan untuk mencapai keadaan yang lebih layak dan lebih baik. Pembangunan nasional menghendaki terciptanya suatu pembangunan yang seimbang antara pembangunan lahiriah dan batiniah.
Pembangunan nasional yang berwawasan kebudayaan memiliki strategi dasar yang meliputi tujuan pembangunan nasional yang berorientasi kepada pertumbuhan (ekonomi dan sosial); tujuan pembangunan nasional yang berorientasi kepada pemerataan; tujuan pembangunan nasional yang berorientasi pada pelestarian nilai-nilai budaya, agama, dan warisan spiritual dalam seluruh aspek kehidupan pengembangan identitas bangsa.
Baca Juga: Save Our Sea: Mengelola Pulau-Pulau Kecil Berbasis Ekowisata
Dengan melihat model pembangunan berwawasan kebudayaan yang sangat menonjol di masyarakat Indonesia, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi posisi dan peranan seniman dalam pembangunan. Di masa mendatang, karya-karya seni di Indonesia akan tumbuh pesat karena semakin intensifnya interaksi sosial budaya antara sesama warga negara Indonesia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang beraneka ragam, dan meningkatnya intensitas kontak dengan kebudayaan asing yang didukung oleh sistem komunikasi sehingga merangsang proses akulturasi secara lebih cepat.
Selanjutnya, konsepsi berkesenian masyarakat Indonesia menganggap kegiatan berkesenian sangat menyatu dengan kehidupan masyarakat, dan mereka menganggap seni merupakan bagian dari kehidupan karena seni berjarak dengan kegiatan mereka sehari-hari. Selanjutnya, seni memiliki berbagai fungsi bagi kehidupan manusia.
Dari faktor-faktor di atas, seniman sebagai pencipta, penyaji, dan ahli seni dapat berperan dalam membangun desa wisata budaya dengan memelihara kesimbangan hidup dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa tersebut. Peranan ini dapat diwujudkan melalui
1. Penciptaan karya-karya seni dan menyebarluaskannya ke dalam masyarakat. Seniman dengan bereksplorasi dan bereksperimen mampu mengangkat nilai-nilai material dan spiritual sebagai tema dari karya-karyanya. Bentuk-bentuk karya seni yang diciptakannya dapat disebarkan dan dinikmati secara luas memberi kepuasan batin kepada penikmatnya.
Melalui berbagai bentuk penyajian seperti pameran dan pagelaran, seniman dapat menyosialisasikan karya-karya ke dalam masyarakat desa wisata budaya yang lebih luas;
2. Upaya pelestarian serta pengembangan seni dan budaya bangsa. Seniman memiliki kemampuan mentransformasikan seni budaya bangsa dan kemudian mengembangkannya ke dalam masyarakat desa wisata budaya;
3. Sebagai media pendukung komunikasi antar-bangsa dan pelaksana diplomasi budaya, seniman berperan memberi identitas pada hubungan antara Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Melalui aktivitas keseniannya, seniman dapat memperlancar hubungan Indonesia dengan negara-negara lainnya;
4. Menumbuhkan rasa solidaritas budaya antar-bangsa. Dalam era pembangunan ini berbagai jenis kesenian telah dipamerkan atau dipergelarkan, beribu-beribu seniman telah ditampilkan melalui panggung ataupun televisi sehingga penampilan-penampilan itu telah menumbuhkan apresiasi seni budaya yang makin tinggi di kalangan masyarakat. Masyarakat Indonesia mulai merasa memiliki kesenian yang beragam bentuknya dan hal ini dapat menumbuhkan rasa solidaritas di dalam membangun bangsa;
5. Seniman berperan memberi hiburan yang sehat kepada masyarakat. Seniman dalam kemampuannya sebagai penyaji, khususnya di dalam bidang seni pertunjukan dapat berperan memberi hiburan sehat kepada masyarakat. Pegelaran-pegelaran yang ditampilkan harus memiliki unsur-unsur menyenangkan, indah, bervariasi, berisi lelucon, memberikan keluasan pengetahuan, dapat mengharukan perasaaan, tidak menjemukan, menimbulkan rasa kebanggaan, bermutu, dan memberikan tuntunan moral.
Dalam tugasnya memberi hiburan, seniman juga berperan sebagai pendidik dan meneruskan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam karya seninya kepada masyarakat;
6. Seniman dapat mempengaruhi perubahan sosial melalui sastra Indonesia. Tema-tema pokok sastra dapat menggambarkan kenyataan sosial tempat cerita itu berasal yang tidak luput dilatarbelakangi oleh kondisi sosiokultural dan sosiopolitik yang ada dalam masyarakat di saat cerita itu berlangsung. Tema-tema yang dipilih terutama yang dirasakan sebagai persoalan masyarakat yang tidak terbatas pada masyarakat tertentu saja, tetapi mencakup masalah manusia pada umumnya.
Beberapa Kegiatan Pendukung
Beberapa kegiatan yang dapat diprakarsai dan diinisiasi oleh seniman dalam upaya pengembangan desa wisata budaya di suatu wilayah, antara lain (1) pendirian sanggar seni atau tempat kegiatan seni (seni tari, seni lukis, seni keramik, seni musik).
(2) Penyelenggaraan sarasehan tematik sebagai wadah atau tempat seperti jagongan, anjangsana, edukreasi, among sedulur, ngariung para seniman, dan masyarakat. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai ajang diskusi dan menyatukan niatan bersama membangun desanya menjadi kawasan desa wisata budaya yang berbasis masyarakat dan seni.
Baca Juga: Save Our Sea: Membangun Asa Via Ekowisata
(3) Penggiat sosmed bagaimana mendatangkan pengunjung melalui website, Twitter, Facebook, spanduk, baliho dan yang bersifat membangun dan menggaungkan program wisata desa budaya. (4) Fasilitas Padepokan sebagai tempat latihan berseni, baik seni tari dan kesenian lain yang terpadu sebagai ruang ujicoba dan uji panggung untuk menarik para wisatawan (lokal maupun mancanegara).
(5) Menciptakan ruang pagelaran sebagai ruangan untuk berbagai pementasan baik tari, teater, musik, dan lain-lain yang didesain sedemikian rupa untuk pemain maupun penonton agar bisa nyaman dalam melihat dan menikmati pertunjukan. (6) Mendirikan galeri sebagai tempat produk seni rupa bagi seniman dan merupakan ruang pameran karya seni rupa dengan tujuan agar masyarakat lebih tahu tentang dunia seni rupa termasuk hasil karya seniman pendukung desa wisata budaya. Kampung seni sepertinya dapat direplikasi di daerah-daerah lainnya.
(7) Menggiatkan Anjangsana, sebuah program penggiatan seni dengan saling kunjung-mengunjungi tempat yang sudah membudaya. (8) Menyelenggarakan pagelaran dan apresiasi karya seni pertunjukan yang diselenggarakan secara terbuka dan rutin sekali pada tiap bulan di rumah budaya di wilayah desa wisata budaya.
(9) Mengaktifkan kegiatan kolaborasi seniman dalam bentuk pegelaran karya seni pertunjukan yang memiliki nilai edukasi kepada masyarakat dan aktivitas berbasis seni yang secara aktif menyertakan masyarakat mengolah daya kreativitas dan proses penciptaan yang memiliki nilai seni. (10) Program ajang presentasi sebagai wadah bagi seniman sekaligus untuk memfasilitasi kekuatan proses penciptaan dan presentasi hasil belajar serta berkarya seni.
(11) Menggalakkan festival melukis dan festival layang-layang termasuk lomba pembuatan layang-layang.
Beberapa Hal yang Perlu Disimak
1. Pengembangan kegiatan budaya dan pariwisata di desa wisata budaya merupakan kegiatan yang berbasis komunitas. Sumber daya (peran seniman) dan keunikan komunitas lokal berupa elemen fisik maupun nonfisik (nilai-nilai, norma-norma, adat, dan tradisi) yang melekat pada komunitas tersebut merupakan unsur penggerak utama kegiatan utama budaya dan tradisi masyarakat itu sendiri;
2. Pengembangan desa wisata budaya harus mengakomodir keberadaan dan peranan seniman dan memperoleh dukungan dari seluruh komunitas (tidak saja hanya dari mereka yang mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung dari kegiatan budaya dan pariwisata) untuk keberhasilan pengembangan dan pengelolaan pariwisata di tingkat lokal;
3. Pentingnya peran seniman dalam pengembangan desa wisata budaya harus digarisbawahi bahwa sukses atau keberhasilan jangka panjang kegiatan (industri) budaya dan pariwisata sangat tergantung pada tingkat penerimaan dan dukungan komunitas lokal. Untuk memastikan bahwa pengembangan desa wisata budaya di suatu tempat dikelola dengan baik dan berkelanjutan maka untuk mendukung tujuan tersebut adalah bagaimana memfasilitasi keterlibatan yang luas dari seniman dan komunitas lokal dalam proses pengembangan nilai manfaat sosial dan ekonomi dari kegiatan budaya dan pariwisata.
Selain seniman, masyarakat harus ikut berperan sebagai subjek maupun objek. Karena masyarakat menjadi pelaku kegiatan wisata yang memiliki pengalaman turun-menurun dalam hal pengelolaan sumber daya alam, budaya, serta aktivitas ekonomi.
Akhir kata, agar seniman lebih berperan di dalam pembangunan desa wisata budaya maka pemerintah perlu meningkatkan pembinaan dan pengembangan kesenian dengan memupuk dan merangsang kreativitas seniman, membina aktivitas organisasi kesenian melalui wadah organisasi tradisional, memanfaatkan taman budaya sebagai pusat kegiatan dan informasi kesenian di daerah.
Kemudian yang terpenting adalah memberikan kesempatan yang luas pada seniman untuk mengembangkan imajinasinya sehingga memiliki komitmen yang kuat untuk mengelola secara berkelanjutan karena menyangkut kepentingan hidup masyarakat lokal. Biarlah mereka berkreasi karena "pelukis memiliki semesta di pikiran dan tangannya," kata Leonardo Da Vinci.
Baginya membangun desa wisata budaya seperti melukis. Sementara lukisan adalah puisi yang dilihat daripada dirasakan dan puisi adalah lukisan yang dirasakan daripada dilihat. Dengan demikian, desa wisata budaya bagi seniman adalah imajinasi yang dapat dilihat dan dirasakan. Tentunya setelah hasilnya adalah keniscayaan, apalagi kenyataan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: