Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Saudi Aramco, Pemilik IPO USD2 Triliun

Kisah Perusahaan Raksasa: Saudi Aramco, Pemilik IPO USD2 Triliun Kredit Foto: Reuters/Hamad I Mohammed

Pada 4 Maret 1938, fondasi kemakmuran masa depan Arab Saudi dan keberhasilan Aramco diwujudkan dengan dimulainya produksi minyak komersial dari Dammam No. 7 --yang dengan tepat dinamai "Sumur Kemakmuran".

Penemuan itu membuka jalan bagi Arab Saudi untuk menjadi produsen internasional, yang pada gilirannya membuka jalan untuk menjadi salah satu pusat energi terpenting dunia.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Sinopec, Kerajaan Minyak Milik China

Saudi Aramco old

Pergerakan radikal ditunjukkan Aramco di awal-awal pendiriannya. Lebih dari setahun setelah penemuan pertama, tanker minyak pertama Arab Saudi dikirim ke luar negeri. Kapal tanker --D.G Scofield-- menampung sekitar 100.000 barel minyak, kira-kira 5 persen dari kapasitas kapal tanker modern.

Penemuan besar berikutnya terjadi pada 1941, ketika ladang minyak baru ditemukan di Abqaiq. Penemuan itu dilakukan sekitar lima tahun setelah Steineke, bersama dua insinyur AS lainnya, J.W. Hoover dan Jerry Harriss, telah menggunakan daerah itu sebagai basis eksplorasi mereka sebelumnya.

Sebenarnya, nama Aramco baru pertama kali muncul pada 1944, ketika Casoc diubah namanya menjadi Arabian American Oil Company, disingkat Aramco. Produksi minyak mentahnya meningkat mencapai 500.000 barel per hari pada 1949.

Jika dibandingkan, produksi minyak Aramco saat ini tercatat lebih dari 10 juta barel per hari.

Kemampuan Arab Saudi untuk mengekspor minyak meningkat pesat pada tahun 1951 ketika negara tersebut membuka Jalur Pipa Trans-Arab. Pipa tersebut membentang lebih dari 1.200 kilometer melintasi wilayah Teluk.

Fungsinya tidak lain untuk memindahkan minyak ke Laut Mediterania. Ternyata itu secara drastis mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan untuk memasukkan minyak ke kapal tanker.

Dan setelah dua tahun eksplorasi di perairan dangkal Teluk Arab, Aramco menemukan ladang Safaniyah pada 1951. Itu terbukti menjadi ladang minyak lepas pantai terbesar di dunia. Dan pada 1958, produksi minyak mentahnya melebihi 1 juta barel dalam satu tahun kalender.

Pipa Trans-Arab beroperasi selama 32 tahun, sebelum ditutup pada tahun 1983.

Saudi Aramco HQ

Langkah besar dalam langkah Aramco menuju dominasi pasar minyak global terjadi pada tahun 1960, dengan dasar Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

OPEC menggabungkan produsen minyak utama dunia, tidak termasuk AS dan Rusia, ke dalam kelompok yang dirancang untuk mengoordinasikan kebijakan produksi minyak. OPEC kini dipandang sebagai organisasi terpenting di pasar minyak, dengan pengaruh besar atas harga.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: