Lagi pula menjadi hal yang sangat aneh dan lucu. Ada pendeta Kristen sok-sokan menyerang Islam, tapi tak faham bahasa asli Kitab Injil (Ibrani), Kitab Sucinya sendiri. Tapi ia justeru bisa berbahasa Arab (meskipun tingkat dasaran). Ada apa ini? Apakah sedang ada pentas pertunjukan tonil atau ludruk atau bodoran?
Maka jika sekiranya berkenan, aku sarankan, Gereja mustinya segera cermat koreksi diri dalam mengandalkan Saifudin Ibrahim untuk buka front debat dengan Islam, dan atau buka front serangan-serangannya ke agama Islam. Bersediakah? Semuanya kembali terserah Anda.
Baca Juga: PKS: Harga-harga Naik, Malah Ada Pendeta yang Coba Mengaduk-aduk Al-Qur'an
Sementara penguasaan bahasa Arab tingkat dasaran Saifudin Ibrahim digunakan untuk “menafsirkan” Al-Qur’an secara sak karepe udele dhewe. Dalam Al-Qur’an Al-Karim, untuk menafsirkannya dibutuhkan penguasaan bahasa Arab tingkat tinggi (mufassir). Itupun musti ditunjang dengan ilmu-ilmu agama Islam lainnya.
Yah, untuk kalangan awam di kalangan kaum Kristen dan umat Islam, bahasa Arabnya Saifudin Ibrahim tampak cas cis cus. Padahal itu bahasa Arab tingkat dasaran belaka, yang belum memenuhi syarat untuk menafsirkan Al-Qur’an. Bahkan masih terlalu jauh bandingannya.
Cukup pada sisi blunder Saifudin Ibrahim itu, maka semua perdebatan Islam versus Kristen mengenai konsep teologi, konsep peribadahan, konsep-konsep sosial, dan lain sebagainya, saya anggap menjadi sudah “game over”. Posisinya Islam unggul ya’lu wala yu’la ‘alaihi. Dan dalam hal ini, ia pasti tahu makna Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3.
Meskipun begitu, aku yang dahulu pernah bersama Saifudin Ibrahim sebagai sesama kader Muhammadiyah, tetap mendoakan, agar ia sadar atas kemurtadannya. Kemudian bertobat untuk kembali ke pangkuan Islam sebagai innaddina ‘indallahil-Islam, aamiin Allahumma aamiin.
Kalaupun tetap ngeyel, Saifudin Ibrahim pasti juga faham hukum Islam yang berlaku bagi “murtadun harbi” seperti ia, alias Bang Kocek, alias Abraham Ben Moses.
Wa-ALLAHU a’lam bishshawwab…[ ].
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: