Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siapa Sangka! Ternyata Begini Kisah Pendeta Saifuddin Murtad Dari Islam

Siapa Sangka! Ternyata Begini Kisah Pendeta Saifuddin Murtad Dari Islam Kredit Foto: Youtube/Suara

Oleh karena itu, hampir kami semua mahasantri merasa sangat beruntung dan bersyukur atas program perkaderan tingkat mahasiswa gratis ini, bagi yang tak mampu. Ekspresi rasa syukur kami beragam, tentu sesuai kepribadian masing-masing. Nah, mungkin ceria dan riang itulah cara Saifudin Ibrahim mensyukuri nikmat kuliah S1 dan hidup yang relatif terjamin.

Meski Saifudin Ibrahim banyak mempunyai sisi baik, tapi ada satu catatan penting yang membuatku tak simpatik kepadanya. Tapi ini tentu sangat subyektif sifatnya. Ia penyayang kucing. Tapi kucing yang ia sayangi pasti dikebirinya.

Baca Juga: Polisi Harus Segera Tangkap Pendeta Saifuddin, Slamet Maarif: Sebelum Umat yang Kejar

Maka kucing-kucing kesayangannya jadi gemuk gembul, besar, berbulu indah, sangat jinak, rumahan, tapi jadi kucing penakut. Sedang proses pengebirian kucing itu dilakukannya saat kucing masih sangat kecil. Aduh, tega sekali Saifudin Ibrahim ini!

Karena alasan itulah, mungkin aku menjadi adik tingkat satu-satunya yang tak respect kepada Saifudin Ibrahim. Hingga kini masih terngiang suara jeritan kucing kecil ditelingaku, saat dikebiri secara sadis olehnya. Kabetulan aku ini berasal dari keluarga penyuka dan penyayang kucing.

Secara keseluruhan, Saifudin Ibrahim selama jadi mahasantri adalah kader yang manis dan penurut. Terbukti saat pernikahannya, para petinggi Pondok Hajah Nuriyah Shabran – UMS hadir ke Jeporo. Bahkan penceramah nasehat perkawinannya adalah pucuk pimpinan Pondok Hajah Nuriyah Shabran – UMS. Luar biasa bukan?

Pada tahun 1994, aku mengabdi di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan Bogor milik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta. Sebuah pesantren yang sedang kesusupan faham NII KW IX (Negara Islam Indonesia Komando Wilayah Sembilan) Pimpinan Abu Toto atau Panji Gurmilang.

Konon kabarnya, faham itu dibawa atau disusupkan ke Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam oleh Saifudin Ibrahim. Nah rupanya, ia sebelum murtad sudah tersesat terlebih dahulu di Gerombolan Sesat NII KW IX itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: