- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Importir Kedelai Amerika Bakal Raih Sertifikat SSAP yang Bisa Dialihkan ke Konsumen
Pengimpor kedelai Amerika Serikat kini akan menerima sertifikat Protokol Jaminan Keberlanjutan Kedelai (Soy Sustainability Assurance Protocol/SSAP) termasuk di Indonesia dan dapat mengalihkannya kepada pihak konsumen hingga sebanyak empat kali.
Kebijakan ini menjadi penting bagi para konsumen kedelai Amerika Serikat di seluruh dunia termasuk di dalam negeri yang telah lama mendorong wujud transparansi yang lebih luas dalam keberlanjutan atas produk yang mereka beli.
Baca Juga: Perluasan Lahan Kedelai, Pemerintah Anggarkan Rp400 Miliar
Perubahan pada SSAP yang diusung oleh Soy Export Sustainability, LLC, yang sebagian didanai oleh dewan kedelai nasional Amerika Serikat, memungkinkan konsumen untuk menyimpan pencatatan atas pembelian kedelai Amerika Serikat yang berkelanjutan dan memanfaatkan pembelian tersebut untuk pemenuhan tujuan Lingkungan, Sosial, dan Tatakelola (ESG), dan melaporkan perkembangannya atas pencapaian tujuan tersebut.
EA Sustainability Execution Manager, Bunge, Dessislava Barzachka mengatakan, kunci utama dari komitmen mereka dalam menerapkan rantai pasokan yang bertanggung jawab terletak pada kepastian pasokan produk yang berkelanjutan.
Selain itu, pihaknya terus berupaya melakukan peningkatan dalam penerapan sertifikasi SSAP, didukung dengan metodologi yang transparan dan kredibel dalam mengukur kinerja yang berkelanjutan.
"Sertifikat yang dapat dialihkan (ditransfer) merupakan elemen kunci pada konsumen kami dan bisnis kami untuk melacak dan memverifikasi bahwa produk kedelai yang kami pasok telah dibudidayakan dalam cara yang berkelanjutan, yang mendorong keberlanjutan yang lebih kuat pada sistem pangan global," katanya dalam keterangan pers pada Jumat (30/9/2022).
Sertifikat SSAP yang dikembangkan di 2013 merupakan pendekatan agregat terverifikasi, diaudit oleh pihak ketiga, yang melakukan verifikasi produksi kedelai yang berkelanjutan dalam skala nasional.
Sistem ini dirancang untuk menjaga keseimbangan berskala besar atas kedelai berkelanjutan yang terverifikasi dalam setiap transfer (pengalihan), di samping itu kalkulasi pemrosesan industri juga terpadukan di dalam sistem tersebut. Lembaga yang menerbitkan dan melacak sertifikat tersebut adalah Soy Export Sustainability, LLC.
Dalam jangka pendek perubahan ini dapat memenuhi kebutuhan para pembeli untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memasok kedelai yang berkelanjutan, tetapi di jangka panjang perubahan ini dapat mendorong permintaan atas produk mereka, yang didasari oleh preferensi konsumen pada produk-produk yang berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: