Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Platform Teknologi Bagi Tenaga Pendidikan, Menteri Nadiem Akui Banyak Guru yang Gaptek

Dorong Platform Teknologi Bagi Tenaga Pendidikan, Menteri Nadiem Akui Banyak Guru yang Gaptek Kredit Foto: Kemendikbudristek

Dia menuturkan, saat ini tercatat sekitar 1,6 juta guru yang telah mengunduh aplikasi Platform Merdeka Mengajar, dan nilai (rating) aplikasinya dalam Google Review mencapai 4,8. Kendati demikian, Nadiem mengakui masih banyak guru yang gagap teknologi (gaptek). Namun, pandemi Covid-19 memaksa mereka untuk mempelajari teknologi, khususnya untuk pembelajaran. 

"Kalau ada satu hal yang positif dari pandemi adalah adopsi teknologi dari guru-guru kita di daerah, dari Sabang sampai Merauke, tiba-tiba penggunaan teknologinya meledak karena terpaksa. Tidak ada yang ebih efektif daripada terpaksa menggunakan teknologi, sehingga akhirnya yang gaptek pun terpaksa menggunakan teknologi meskipun masih minimal," tuturnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sukses Bikin 23 SMA/SMK di Jateng Efektif Gelar Pendidikan Antikorupsi

Ia mengatakan, teknologi juga memiliki keterbatasan. Saat pandemi Covid-19 melanda dunia, itu pertama kalinya semua orang mengetahui keterbatasan teknologi, terutama dalam pembelajaran. 

"Yang sudah jelas adalah pembelajaran jarak jauh (PJJ) sama sekali tidak optimal. Itu debatnya sudah selesai. Covid-19 membuktikan kalau pembelajaran tatap muka jauh lebih efektif dan jauh lebih penting," tegas Nadiem.

Meskipun teknologi memiliki keterbatasan, transformasi teknologi digital tetap penting untuk dilakukan saat ini. Pemerintah semakin sadar bahwa teknologi adalah cara tercepat untuk menjamin kualitas layanan, termasuk layanan pendidikan.

Baca Juga: Mendikbudristek Nadiem Makarim Gerak Cepat Soal Akses Pendidikan di Cianjur Pascagempa

Nadiem berharap upaya Kemendikbudristek membangun berbagai aplikasi dapat menjadi suatu model perkembangan cara pemerintah dalam menjalankan operasional layanan, baik di pusat maupun di daerah.

"Kemendikbudristek bisa menjadi percontohan transformasi digital. Bukan teknologi untuk mengganti manusia, tapi membantu manusia menjadi lebih baik lagi," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: