- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Tahun Ini, Emiten Milik Konglomerat TP Rachmat Mau Bangun Pabrik Kelapa Sawit Baru
Emiten kelapa sawit yang tergabung dalam Triputra Group milik Pengusaha TP Rachmat, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berencana membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru di Kalimantan Barat, dengan kapasitas sebesar 30 ton TBS per jam. Pembangunan PKS ini akan dimulai pada kuartal II 2023 dan diperkirakan akan siap beroperasi pada 2025.
“Apabila PKS tersebut sudah beroperasi secara penuh, maka dengan tambahan PKS bar tersebut DSNG akan memilliki 15 PKS dengan total produksi mencapai 705 ton per jam pada akhir tahun 2025,” kata Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Baca Juga: Peluang Besar Tujuan Ekspor Sawit Indonesia dan Produk Turunannya ke Arab Saudi
Perseroan mencatatkan produksi Crude Palm Oil (CPO) pada tahun 2022 sebesar 640 ribu ton, naik 17% dibandingkan produksi CPO tahun 2021. Peningkatan ini menunjukkan kembalinya pola produksi normal sejak semester kedua tahun ini, setelah dua tahun berturut-turut mengalami penurunan akibat dampak lanjutan El-Nino.
Pada tahun 2022, total produksi Tandan Buah Segar (TBS) DSNG mencapai 2,2 juta ton, naik 14% dibandingkan tahun 2021, dengan yield kebun inti yang mencapai 22 ton per hektar.
Ia mengungkapkan produktivitas kebun DSNG saat ini sudah menunjukkan gejala pemulihan, yang ditandai dengan peningkatan produksi TBS sejak semester kedua tahun ini.
“Sepanjang tahun 2022, produksi TBS kami terus menunjukkan tren peningkatan dengan produksi tertinggi dicapai pada kuartal keempat. Kami optimistis produksi tahun 2023 juga akan lebih baik dibandingkan tahun 2022,” katanya saat menjelaskan pencapaian kinerja operasional sepanjang tahun.
Meskipun demikian, DSNG tetap mengantisipasi kemungkinan dampak curah hujan yang tinggi di tahun 2023 yang dapat berpengaruh pada tingkat ekstraksi maupun level Free Fatty Acid (FFA). Sepanjang tahun 2022, OER kebun DSNG 22,76%, dengan tingkat FFA di atas 3% akibat tingginya curah hujan yang menghambat proses transportasi TBS dan CPO.
Baca Juga: Sederet Peran Besar Kelapa Sawit dalam Perekonomian Nasional
Pada tahun 2022, DSNG juga mencatat kenaikan volume penjualan CPO sebesar 17% menjadi 640 ribu ton. Harga rata-rata penjualan CPO DSNG juga naik 21% menjadi Rp 11,2 juta per ton, dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 9,2 juta per ton, akibat berkurangnya persediaan minyak nabati global.
DSNG juga mencatat kenaikan volume penjualan Palm Kernel Oil (PKO) tahun 2022 sebesar 26% menjadi 39 ribu ton, dengan harga rata-rata juga meningkat sebesar 6% menjadi Rp 17,5 juta per ton dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 16,5 juta per ton.
“Dengan kenaikan volume penjualan dan harga rata-rata, baik CPO maupun PKO tersebut, kami optimistis kinerja finansial pada tahun 2022 akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2021, mengingat segmen kelapa sawit memberikan kontribusi sekitar 80% dari total pendapatan DSNG,” ujarnya.
Sementara segmen usaha produk kayu DSNG juga mencatat kinerja yang baik sepanjang tahun 2022, khususnya produk panel. Di tahun 2022, volume penjualan panel meningkat 6% dengan harga jual rata-rata melonjak 21% menyusul adanya peningkatan permintaan dari Jepang dan strategi mixed product untuk produk panel yang memiliki nilai tambah.
Sedangkan volume penjualan engineered flooring mengalami penurunan sebesar 2% menjadi 1.117 ribu meter persegi, siring melambatnya perekonomian Kanada dan Amerika Serikat, namun harga jual rata-rata pada tahun 2022 masih lebih tinggi 6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement