Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kalimantan dengan tema "Tips dan Trik Menjaga Privasi dan Keamanan di Ruang Digital" pada Senin (20/3/2023).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Bendahara Umum Sobat Indonesia, Meisy Kris Melani; dan Instruktur Yale Communication, Aldy Tri Wahyudi; serta Bidang Komunikasi Publik dan Relawan TIK, I Wayan Adi Karnawa.
Baca Juga: Santun di Dunia Digital dengan Menerapkan Netiket
Saat ini kita memasuki era transformasi digital, era di mana teknologi tidak bisa dipisahkan dari manusia yang sebelumnya semua secara analog kemudian menjadi digital.
"Digitalisasi telah menyentuh segala aspek kehidupan, berdasarkan survei We Are Social dan HootSuite pada awal 2023, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 212,9 juta," ungkap Bendahara Umum Sobat Indonesia, Meisy Kris Melani, saat jadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, Senin (20/3/2023).
Lebih lanjut, teknologi internet telah memudahkan manusia dari berbagai aspek namun ada saja oknum berusaha memanfaatkan untuk merugikan orang lain yang disebut cybercrime. Selain itu internet tak hanya membawa dampak positif bagi pengguna, tapi ada dampak negatif seperti pencurian data yang bisa terjadi pada akun maupun website.
Pelaku cybercrime selalu mencari celah agar bisa mencari data penting untuk dimanfaatkan. Kejahatan siber juga bisa terjadi di akun media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan akun lainnya, karena itu pengguna harus mengetahui pentingnya menjaga keamanan diri di ruang digital.
Baca Juga: Fokus Menatap Masa Depan, Begini Strategi Penguatan Transformasi Digital Versi BRI
Lemahnya perlindungan data di Indonesia mengakibatkan maraknya kebocoran data. Terbukti dengans seringnya kejadian kasus penipuan melalui siber seperti peretasan maupun pembajakan media sosial.
"Pentingnya menjaga keamanan digital juga untuk menghindari kekerasan berbasis gender online, penyalahgunaan data pribadi, pencemaran nama baik, dan pengendalian data pribadi."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Advertisement