Dimana, potensi arus laut terbesar berada di Selat Larantuka dan Selat Pantar di NTT, yang kini dijajaki kelayakannya untuk menjadi PLTAL.
Tak hanya itu, pengembangan bio-energi berbasis alga dan mikroalga juga menjadi salah satu primadona dalam penelitian bio-energi, mengingat laut Indonesia memiliki puluhan ribu spesies alga dan mikroalga yang potensial dikembangkan menjadi substitusi sawit untuk memproduksi bio-energi.
Baca Juga: Kementerian ESDM Sebut Kebijakannya Sektor Transportasi Menuju NZE Sudah Lengkap dan Jelas
"Sekarang barangkali keekonomiannya belum bisa masuk, tetapi kan teknologi dan keekonomiannya terus berjalan, minyak bumi semakin berkurang, emisi juga semakin menjadi concern. Sehingga kita akan bergeser kepada pemanfaatan energi yang emisinya rendah atau emisinya bebas, dan juga ini berkelanjutan," ucapnya.
Kekayaan mineral laut Indonesia juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Beberapa potensi mineral yang tersimpan di dasar laut Indonesia antara lain emas, perak, tembaga, seng, dan timbal, hingga rare earth elements (REE) yang berperan penting dalam menghasilkan produk hilir berteknologi tinggi seperti panel surya dan baterai.
Selain potensi energi terbarukan yang besar, laut juga memegang peran penting dalam penanganan perubahan iklim. Ekosistem Laut Biru yang meliputi hutan mangrove, padang lamun, estuaria dan terumbu karang secara alami menjadi penyerap dan penyimpan karbon, dan diharapkan dapat menyerap 188 juta ton CO2eq pada tahun 2045.
Pemerintah memiliki target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060. Berdasarkan simulasi yang dilakukan Kementerian ESDM, sektor ESDM masih akan menghasilkan emisi sebesar 129 juta ton CO2.
Baca Juga: Ahli Indonesia Tidak Puas dengan Pembuangan Air Limbah Nuklir Jepang ke Laut
"Dengan laut bisa menyerap 188 juta ton CO2eq, kita positif bisa memastikan NZE di tahun 2060 tanpa terjadi pengereman dari pertumbuhan ekonomi kita. Indonesia bisa bersaing, kompetitif, dan menjadi negara maju di tahun 2045," tutupnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement