Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisakah Indonesia Menyusul Pencapaian Lepas Masker di AS?

Bisakah Indonesia Menyusul Pencapaian Lepas Masker di AS? Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal

Aktivitas yang juga berlaku bagi peserta vaksinasi dosis lengkap adalah melakukan perjalanan domestik tanpa melakukan uji SARS-CoV-2 sebelum atau setelah perjalanan. Bahkan, mereka tidak perlu lagi dikarantina mandiri setelah melakukan perjalanan. 

Semua pelaku perjalanan diharuskan memakai masker di dalam pesawat, bis, kereta, dan segala bentuk moda transportasi.Terhadap pelaku perjalanan internasional dari Amerika Serikat tak direkomendasikan uji SARS-CoV-2, kecuali diwajibkan oleh tempat tujuan. 

Sementara untuk pelaku perjalanan yang datang ke Amerika Serikat, wajib membawa hasil uji negatif SARS-CoV-2 atau dokumen yang menyatakan sembuh dari Covid-19.

Mendorong Vaksinasi

Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menilai, buku panduan yang dirilis CDC Amerika Serikat sesungguhnya merupakan upaya dari otoritas setempat untuk mendorong lebih banyak lagi masyarakatnya untuk segera divaksin.

"Tetap saja kalau kita lihat anjurannya melepas masker dan tidak menjaga jarak memungkinkan diterapkan kalau bersama orang yang sudah divaksin, dan lebih ada ruang terbuka. Jadi kurang lebih kalau seperti dalam satu keluarga," ujarnya.

Jika dibandingkan jumlah penerima vaksin dosis lengkap di Amerika Serikat yang saat ini berkisar mencapai 50 persen dari total populasi, Indonesia masih jauh tertinggal karena berada di kisaran 22,03 persen dari populasi atau setara 8,9 juta jiwa lebih pada pekan ini.

Selain itu, jenis vaksin yang digunakan dan diteliti khasiatnya di Amerika Serikat, seperti Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson and Johnson, merupakan vaksin yang berbeda dengan yang saat ini dipakai di Indonesia. Vaksin yang berlaku di Indonesia berdasarkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di antaranya Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm.

Terlepas dari pernyataan itu, pencapaian vaksinasi di Amerika Serikat menjadi kabar baik bagi dunia bahwa pandemi Covid-19 sesungguhnya bisa segera dituntaskan. Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada peluang besar bagi Indonesia menggunakan vaksin yang sama di Amerika Serikat.

Sebab, sebagian jenisnya sudah tercantum di Surat Keputusan (SK) Menkes Nomor 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: