Terakhir, alif berharap pemerintah dapat lebih memprihatikan para petani kopi agar dapat menghasilkan beans yang bagus. Dengan memberikan alat-alat pertanian guna menunjang hal tersebut. Selain itu dapat memperhatikan permodalan bagi para UMKM kopi lokal. Pasalnya, berjualan kopi memiliki modal yang tidak sedikit untuk menghasilkan kopi yang enak.
"Kemajuan UMKM belum terasa ke kami, mau mengajukan legalitas susah, mengurus NIB itu kemarin trouble-nya NIK saya sudah dipakai orang lain. Akibatnya susah sampai sekarang belum saya urus," ujar dia.
Olive, salah satu pelaku UMKM yang berjualan oleh-oleh khas brebes mengaku uang sewa di rest area Banjaratma belum terjangkau.
"Di sini macam-macam ada yang Rp1,3 juta ada yang Rp2 juta, ada juga tenant yang mencapai Rp12 juta per bulannya. Tergantung besar kecil tempatnya," kata dia.
Dalam sehari dihari kerjasa Snein sampai Jumat omset yang di dapat sekitar Rp700-800 ribu pada hari bisa. Sedangkan pada hari libur dapat mecapai Rp2-3 juta.
"Kalau libur seperti kemarin arus balik dan anak sekolah lumayan bisa mencapai Rp5 jutaan di weekend. Paling laku memang telor asin bakar, original, dan pindang jadi favorit para pengunjung ntuk oleh-oleh," ujarnya.
Sementara itu, Dian salah satu pengunjung rest area yang mau menujuJakarta mengaku sangat senang dengan adanya rest area Heritage Banjaratma ini. Pasalnya selain parkiranya luas, tempat nya pun juga bersih dan tertata rapi.
Untuk jenis jajanan mulai dari oleh-oleh, makanan, sampai lainnya juga bisa ditemukan. Menurutnya, untuk varian harga masih berfariatif dan terjangkau.
"Ini banyak pilihan untuk oleh-oleh dan makanannya juga enak, dan tempatnya juga bagus dan bersih. Soal harga masih terjangkau lah, lumayan untuk persiapan perjalanan menuju Jakarta," tutur dia.
Dirinya mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan ruang untuk UMKM Indonesia untuk lebih maju dan berkembang salah satunya di rest area ini. Pasalnya masih sediit sekali produk UMKM dapat ditemui di rest area. Seperti halnya kopi yang mayoritas di isi brand luar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Lestari Ningsih