Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Reunifikasi Damai dengan Taiwan, China Ungkap Hal Penting Ini

Soal Reunifikasi Damai dengan Taiwan, China Ungkap Hal Penting Ini Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic

China juga tak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan demi mendapatkan kendali atas Taiwan. Pada 2005, negara itu mengesahkan UU yang memberi dasar hukum untuk memungkinkan tindakan militer terhadap Taiwan jika memisahkan diri atau dicurigai melakukannya.

Selain itu, China enggan berdialog dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen sejak pertama kali menjabat pada 2016. Negara itu yakin ia adalah seorang separatis. Di sisi lain, Tsai berulang kali menawarkan dialog atas dasar kesetaraan dan saling menghormati.

Baca Juga: Manuver China Bukan Cuma Menggertak, Laksamana Amerika Kaget: Beijing Punya Semua Kapasitas

Namun, pendahulu Tsai, Ma Ying-jeou pernah mengadakan pertemuan penting dengan Presiden China Xi Jinping pada 2015 di Singapura.

Dalam konferensi pers yang sama, Qiu Kaiming, kepala departemen penelitian Kantor Kerja Taiwan, mengatakan bahwa pertemuan Xi dan Ma tersebut menunjukkan 'fleksibilitas strategis' mereka terhadap Taiwan.

"Itu menunjukkan kepada dunia bahwa orang China di kedua sisi Selat benar-benar bijaksana dan cukup mampu memecahkan masalah kita sendiri," pujinya.

Sebaliknya, menurut pemerintah Taiwan, pulau itu tak pernah diperintah oleh Republik Rakyat China. Jadi, klaim kedaulatannya tak berlaku.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: